🤍🤎🖤
Vote and Coment
---Happy reading ✨
♡ ♡ ♡
___
"Siapa yang datang Aleta?" Fira menghampiri Aleta yang menunduk di depan pintu.
"Lohh.. kenapa gak disuruh masuk Argalanya?"
Argala ikut terkejut saat ibu mertuanya tidak mengusirnya atau marah kepadanya, ia pikir Aleta sudah menceritakan semua yang ia alami tempo hari yang lalu.
"Ayo masuk dulu."
Aleta pun masuk kedalam rumah lalu disusul oleh Argala, Aleta langsung menuju kearah dapur lalu untuk membuatkan Argala minum.
"Sudah selesai dengan urusan kerja kamu, Argala?" Abi datang untuk menghampiri menantunya, Argala dengan sopan berdiri lalu menyalimi ayah mertuanya.
Argala mengerutkan keningnya saat ayah Aleta membahas soal pekerjaan, "maaf, pekerjaan?" Tanya Argala bingung.
"Kata Aleta kamu bekerja jadi tidak iku kesini," ujar Abi.
Argala terkekeh dalam hatinya, gadis itu pintar sekali berbohong. Argala pun mengangguk, "iya, sudah selesai semua," jawab Argala.
"Kerja apa kamu? Bagaimana sekolahmu?"
"Arga buka caffe, soal sekolah Argala lancar karena ada pegawai, " jawab Argala yang tentunya ia tidak berbohong.
Setelah mengembalikan semua barang pemberian dari ayahnya Argala langsung membuka usaha cafe dari ruko bekas butik Bundanya.
."Bagus kalau begitu."
Argala mengangguk, "kalo ayah ada waktu, bisa mampir bilang saja ayah Argala nanti diberi gratis."
Abi terkekeh mendengar perkataan Argala, "tidak usah, ayah akan bayar, karena ayah ada uang," ucap Abi.
Tak lama setelah itu Aleta datang dengan nampan berisi kopi untuk Argala dan ayahnya.
Saat menaruh kopi tersebut diatas meja Aleta seakan sedang di tatap tajam oleh Argala, takut? Tentu saja ia masih belum melupakan kejadian kemarin.
Setelah meletakkan nampan tersebut Aleta langsung pergi membiarkan ayahnya dengan Argala mengobrol bersama.
Aleya duduk dipinggiran kasur sambil menatap ponselnya, sungguh gila, notifikasi dari ponsel Aleta bermunculan.
50 panggilan
2 pesan
Semua ini Argala yang melakukannya, apa ia tidak takut kehabisan kuota?
Tok tok
Pintu kamar Aleta diketuk dari luar, ia pun membuka pintu tersebut. Saat pintu terbuka Argala langsung mendorongnya kebetulan lalu mengunci pintu kamar agar orang tua Aleta tidak mendengar percakapan mereka.
"Mau kabur, Lo!?" Ucap Argala dengan menekan perkataannya.
Aleta menggigit bibir bawahnya, ia menggeleng menjawab pertanyaan dari Argala.
"Jadi lo, selingkuh sama tu cowo cupu!?" Sekali lagi Argala memojokkannya.
Aleta sekali lagi menggeleng, "n-nggak kak," jawabnya lirih.
"Alahh.... Orang tua Lo aja Lo bohongin, apa lagi gue!"
Aleta menundukkan kepalanya. Argala terkekeh, "selingkuh, selingkuh aja Lo!" Ucapnya menusuk kedalam uluh hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGALA
Teen FictionOn Going (Segera terbit) Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak sadarkan diri ia langsung meminumnya tanpa waspada. Hingga keesokan harinya ia telah...