HAPPY READING
!!!
Aleta membuka matanya, ia melihat disekelilingnya yang sangat banyak bunga, betapa indah tempat tersebut.Aleta memberanikan melangkah untuk menelusuri tempat tersebut, Aleta ikut terheran-heran dimana ia saat ini.
"mama-mama..."
Aleta menoleh kearah sumber suara tersebut. Seorang anak lagi-lagi yang lucu datang menghampirinya.
Aeleta menggerutkan keningnya, anak siapa ini, dia sangat tampan dengan wajahnya yang polos.
"mama," anak lelaki itu menarik sedikit dres putih Aleta, "ayo, papa nungguin."
Sekali lagi Aleta menggerutkan keningnya, mama? Anak laki-laki itu memanggilnya mama.
"ayoo... " bocah itu menarik Aleta kembali untuk mengikutinya, karena penasaran Aleta lun mengukuti apa yang diinginkan anak laki-laki itu.
Aleta berjalan melewati taman bunga tersebut, hingga ia merasa ia sudah sangat jauh dari posisi awalnya tadi.
Hingga Aleta menyetop anak laki-laki itu. Anak laki-laki itu menatap Aleta.
"mama lelah? Ayo istirahat," Aleta mengangguk setuju dan mereka berdua duduk bersebelahan.
Bocah laki-laki itu sangat menggemaskan saat sedang duduk di sampingnya. Aleta mengelus puncak kepala anak lelaki itu.
"nama kamu siapa?" ucap aleta tiba-tiba.
Anak laki-laki itu tersenyum, "nama saya..."
Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut anak laki-laki itu, tiba-tiba telinga Aleta berdenging kencang, sampai ia sedikit kesakitan.
"Huhhhh... "
Aleta membuka matanya sekali lagi, ia tadi bermimpi, namun kenapa itu terlihat seperti nyata.
Saat ini Aleta benar-benar di dalam kamar, lebih tepatnya kamar Argala. Aleta melihat kesekeliling kamar tersebut, mengapa sangat sepi, dimana Argala.
Aleta berusaha menyandarkan tubuhnta di pinggiran kasur, Entah kenapa semua tubuhnya terasa sangat nyeri dan linu.
Aleta juga menatap pakaian yang ia kenakan saat ini, kaos siapa yang saat ini ia pakai, kaos ini sangat kebesaran.
Aleta sedikit memegangi kepalanya yang sedikit pusing.
Ceklek
Pintu kamar dibuka oleh seseorang, Argala masuk dengan menbawa nampan yang berisi bubur dan teh hangat.
Melihtat itu Aleta langsung menutup wajahnya dengan selimut untuk menghindari Argala. Karena ia sedikit malu dengan kajadian tadi pagi.
Namun percuma saja Argala tidak dapat di bohongi, selimut itu ditarik oleh Argala. Aleta melotot lalu menatap wajah suaminya itu.
"Makan," ucap lelaki itu lalu ia duduk di pinggiran kasur di samping Aleta.
Aleta pun menuruti apa yang diprintahkan oleh Argala, ia mengambil nampan tersebut lalu membawa ke pangkuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGALA
Teen FictionOn Going (Segera terbit) Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak sadarkan diri ia langsung meminumnya tanpa waspada. Hingga keesokan harinya ia telah...