GalAle : 46

114K 5.6K 1.4K
                                    

HAPPY READING

VOTE & KOMEN

!!!

Aleta terkejut saat Argala melakukan hal yang membuat jantungnya berdetak kencang, Aleta seketika berhenti bernafas akibat kelakuan Argala.

Aleta langsung meletakkan mangkuk bubur di atas nakas lali ia menatap sekeliling dengan canggung, efek samping yaitu salting.

"Emm... Aku ke toilet, kamu makan sendiri, ya." Aleta langsung bergegas pergi keluar dari kamar Argala.

Argala menatapnya bingung, kenapa istrinya bersikap seperti itu, ia hanya membersihkan comot di bibirnya.

Sedangkan Aleta langsung masuk kedalam kamar lalu menutupnya. Aleta bersandar di pintu sambil memegang dadanya, astagaaa, padahal ia sudah sering melewati hal seperti ini.

Aleta memejamkan matanya sebentar, "ini kaya..." Aleta tersenyum-senyum sendiri, "kaya di darama Korea..." Histerisnya dengan malu Aleta menurut wajahnya yang merah.

"Emm... Gak bisaa!"

✧✧✧✧

Pagi ini keluarga Agnes sedang sarapan bersama, keluarga tersebut sudah utuh kembali seperti keluarga yang sesungguhnya. Daddy, Mommy and Agnes.

Namun Agnes tidak bahagia dengan hal itu, Agnes memakan-makanannya dengan sedikit malas, walaupun ia tidak boleh melakukan hal ini depan Daddynya yang baru saja pulang ke Indonesia.

Agnes tidak membenci lelaki yang ia panggil Daddy itu dia hanya kesal, yah, hanya kesal.

"Agnes selesai," ucap gadis itu dan akan beranjak pergi dari tempat duduknya.

"Agnes," panggil Aldebaran— Daddy Agnes.

Agnes memutar badannya, "What is it?" Tanyanya.

Aldebaran tersenyum, "sudah kamu coba gaun dari Daddy?"

Agnes mengangguk, "sudah, itu bagus," Agnes menjawab singkat lalu ia pergi menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Monica mengelus lengan suaminya, "ayo kita lanjutkan makannya, mas," ujar Monica.

"Dia marah kepadaku?" Tanya Aldebaran kepada Monica.

"How could it be, itu tidak mungkin, mas," jawab Monica, "mungkin saja dia sedang lelah, bulan-bulan ini dia akan melaksanakan ujian, mungkin dia sedang jenuh karena belajar." Lanjut Monica menenangkan hati suaminya itu.

"Sudah, ayo kita lanjutkan makannya lalu kita bisa berdua bersama." Monica tersenyum setelah mengatakan itu begitu juga dengan Aldebaran lelaki patu baya itu ikut terkekeh mendengar perkataan istrinya.

Sedangkan dikamar Agnes duduk di meja belajarnya, menatap buku-buku yang menumpuk, "ck.." Agnes berdecak sebal dengan buku yang ada  dimejanya.

Sebenarnya ini bukan buku milikinya namun ini buku Argavi yang dipinjamkan oleh lelaki itu. Menyebalkan namun disaat itu ada sisi romantisnya.

Agnes menatap polaroid yang ada disamping tumpukan buku lalu ia mengambilnya.

Agnes menatap polaroid yang ada disamping tumpukan buku lalu ia mengambilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 ARGALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang