GalAle : 56

90.7K 4.8K 1.3K
                                    

saat ini Bradiz sedang berkumpul di markasnya, mereka sedang party miras dan meja yang ada di depan Gavin banyak sekali bungkus sabu.

Salah satu anak Bradiz Edo mendekat kearah Gavin, lalaki itu membawa satu botol minuman keras, Edo meminum alkohol tersebut langsung dari botolnya

"Woyy Vin," panggilnya, ia berjalan sempoyongan.

Gavin menaikkan satu alisnya, "apaan?" Tanyanya.

"Adek Lo gimana tu nasipnya?" Dengan mata sayu akibat mabuk Edo menatap Gavin.

"Maksud Lo?" Gavin meneguk alkohol yang ada di gelasnya.

"Melvin, Melvin kan adek lo anjing."

Semua anggota Bradiz tertawa mendengar apa yang baru saja di ucapkan oleh Edo,
"Hahahaha....."

Gavin menggerut kesal, "sialan," umpatnya. Lelaki itu pun berdiri dari tempat duduknya lalu mengangkat gelas miliknya.

"Gua mau malam ini Lo semua habisin satu kardus yang ada di sana,"  Gavin menunjuk sebuah kardus yang berisi banyak minuman keras yang telah ia siapkan.

"MALAM INI KITA PARTY COYY...."

"HOREEE....."

Semuanya bersorak ria, musik DJ dinyalakan, lampu kelap-kelip menghiasi ruangan, semuanya dipenuhi alkohol. Pesta ini diadakan hanya untuk bersenang-senang.

Gavin sedang menikmati pusing yang menyerang kepalanya, satu dua botol miras itu sudah membuat kesadaran Gavin menghilang.

Drrtt..

Drrtt ..

Ponsel lelaki itu berbunyi,  entah siapa yang menelponnya, Gavin hanya melihat sekilas ponsel miliknya di atas meja, nomor tidak dikenal itu ters menelponnya.

Gavin menutupi wajahnya dengan lengan tangan, sepertinya ia mulai berhalusinasi tidak jelas, Gavin terus bergumam, entah bergumam apa.

Ponselnya terus menerus berbunyi, hingga akhirnya lelaki itu geram sendiri. Gavin memencet tombol berwarna hijau untuk mengangkat telepon tersebut.

"Hmm..."

Lelaki itu hanya bergumam hingga seseorang diseberang mengeluarkan suaranya.

"Gavin? Ini Gavin, kan? Anak mama? Gavin tolongin mama sayang, mama gak mau dipenjara," wanita yang mengaku mama Gavin itu mulai sedikit terisak.

"Gavin mama gak mau di penjara, tolong bawa mama pulang, please help me, mama gak mau di penjara Gavin!! Tolong!!"

Gavin menundukkan wajahnya, lelaki itu berusaha mencerna apa yang di katakan wanita itu.

"Mama gue Udah mati, Lo salah sambung." Gavin hendak mematikan panggilan tersebut namun lagi-lagi wanita tersebut memohon kepadanya.

"Gavin ini mama, ini mama, nak! Mama tau mama salah, mama tau mama sudah meninggalkan kamu, maafin mama, Gavin tolong beri mama kesempatan ya, please saat ini tolongin mama, mama gak mau di penjara!!"

"Lo bukan mama gue!"

"Ini mama sayang, ini mama!"

"LO BUKAN MAMA GUE SIALAN! LO CUMA BETINA YANG NGERUSAK HIDUP PAPA GUE, ANJING!"

Gavin membanting ponselnya, laki itu menghamburkan diri ke sofa, lelaki itu memijat pelipisnya, kepalanya sangat pusing, wanita sialan itu benar-benar membuatnya kesal!

Hingga kekesalan itu hilang saat seorang wanita duduk di pangkuan Gavin, wanita itu mengelus dada bidangnya lalu ia mendekat membisikkan sesuatu.

"Barangnya sudah sampai, mau sekarang?" Wanita cantik itu menatap Gavin dengan tatapan yang, yang author tidak bisa mengartikannya.

 ARGALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang