1

1.8K 110 3
                                    


   Hari beranjak malam saat Aru terbangun di kamar asing dan mewah

  Entah bagaimana caranya dia bisa tiba-tiba berada di tempat yang berbeda padahal dia baru saja merayakan pesta

  Melihat ke arah tangannya yang tampak lebih putih dari tangan miliknya sendiri

   Sebagai seorang pembaca tentu saja dia tidak asing dengan kejadian ini

  Tanpa perlu ditebak pun dia tahu kalau dia sekarang sudah tidak berada di dunianya lagi

  Yang menjadi pertanyaan dibuku mana dia berada

  Semoga saja dia masih dalam buku modern dan bukan buku fantasy monster dia belum siap di buat sport jantung dengan berbagai monster dari cerita fantasy

   Aru segera beranjak bangun dari tempat tidurnya lalu pergi ke luar

[Rumah ini sangat besar tapi sangat sepi]

  Pikir Aru perlahan dia mulai mendapatkan ingatan dari tubuh yang ditempatinya beruntung sekali dia masih masuk dalam novel modern

  Melihat sekeliling dia benar-benar kagum dengan kemewahan bangunan yang ditempatinya itu

  Sesuai dekripsi di novelnya tempat tinggal penjahat benar-benar mewah mustahil tempat seperti ini ada di dunia nyata

  Tubuh yang ditempatinya saat ini adalah milik saudara tiri penjahat lebih tepatnya mereka satu ayah tapi beda ibu

  Ibu aslinya telah meninggal setelah melahirkannya sementara ayah dan ibu tirinya meninggal karena kecelakaan

  Karena mereka sama-sama tidak memiliki kerabat mereka hanya bisa saling bergantung sama yang lain

  Tapi sayang mental pemilik aslinya sudah rusak dalam cerita aslinya dia meninggal karena bunuh diri akibat depression

  Dampak dari meninggalkannya pemilik aslinya juga mempengaruhi kinerja penjahat dalam melawan protagonis pria dan wanita

  Yang berakhir dengan kematian penjahat



                            ...............

   Di sebuah ruangan terlihat seorang pria muda yang tengah membaca berkas laporan dari asistennya

"Bagaimana suasana hati kakakku akhir-akhir ini?"tanya pria itu

"Lapor kepada tuan akhir-akhir ini suasana hati tuan pertama tampak sangat baik dia lebih sering tersenyum dan nafsu makannya juga membaik."ucap Damar selaku asisten dari pria tersebut

"Beri kabar kepada paman kalau hari ini aku akan pulang cepat."ucap pria itu lagi

"Baik tuan."

                          ..................

  Hari ini Aru diberi kabar dari paman pengurus rumah bahwa adik penjahat nya akan pulang untuk makan malam di rumah

   Mendengar itu dia langsung turun ke bawah dia cukup penasaran seperti apa penampilan penjahat

   Tanpa sengaja mereka berpapasan di tangga

[ Pria bertampang serius dengan tubuh tinggi dan wajah sombong ini adalah adik penjahat nya]

   Kotak dialog dengan font besar dan tebal tiba-tiba muncul di kepala sang kakak

   Itu membuat Arman kaget lalu refleks melihat wajah kakaknya yang biasa-biasa saja dan sepertinya belum berbicara

  "Kak."sapa Arman

"Ya."balas Aru mencoba meniru karakter aslinya yang tidak terlalu antusias dengan sang adik malah cenderung mengabaikannya

"Apakah kakak ingin ke ruang makan?"tanya Arman

[Pakai nanya lagi! Tapi sebenarnya kan aku cuma pengin lihat wajah penjahat gak lapar juga, aku dah banyak makan cemilan tadi di kamar]

Beruntung kontrol wajah Arman terlatih dengan baik dia berusaha sekuat tenaga mempertahankan ekspresi wajahnya

  Dia memperhatikan kakaknya yang hanya mengangguk dengan wajah datar jika tidak melihat kotak dialog diatas kepala kakaknya kemungkinan besar dia tidak akan tahu apa yang dipikirkannya

  Dengan beberapa kalimat yang dibacanya dari kontak dialog diatas kepala kakaknya dia sadar bahwa kakaknya yang sekarang bukanlah kakaknya yang dulu lagi

  Tapi Arman tidak peduli lagi pula dia tidak pernah dekat dengan kakak tirinya itu yang terpenting baginya tubuh kakaknya tidak berubah dia masih terhubung dengan darah

  Baginya tidak penting jiwa siapa yang menempati tubuh kakaknya yang terpenting tubuhnya tidak berubah










   ••••••

pikirannya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang