5

891 82 0
                                    


Dengan suasana hati yang bahagia Aru turun kebawah

  Yah walau ekspresi wajahnya tidak pernah berubah selalu datar tanpa ekspresi

[Wah ada orang baru siapa dia?]

  Sepertinya kakaknya sudah turun ke bawah

"Kak, perkenalkan ini Morgan orang yang akan menemani kakak ke taman hiburan."ucap Arman sembari menunjuk pria jangkung disampingnya

"Salam hormat tuan pertama."sapa pria itu

Aru hanya mengangguk dengan ekspresi yang tampak menyeramkan di wajahnya

[Eeeeh penjahat tidak ikut denganku dan aku harus pergi dengan pria tinggi berotot yang menyeramkan ini huhuhu malangnya diriku, bagaimana caraku mendekati para gadis jika ada pria bertampang menyeramkan di sampingku]

  Yah jika saja Arman tidak bisa membaca pikiran kakaknya itu dia juga pasti akan ikut ketakutan melihat wajah kakaknya

  Arman menepuk bahu Morgan yang berkeringat dingin di sampingnya

Memberi semangat diam-diam

Yang tentu saja tidak dimengerti oleh Morgan

  Lalu kembali berbicara dengan sang kakak

"Kak, aku minta maaf tidak bisa menemani kakak hari ini, lain kali aku akan menyisihkan waktuku."

[Jangan hanya minta maaf seharusnya kau berinisiatif memberikan sesuatu kepada ku]

  Arman mengambil sesuatu dari balik sakunya dan memberikan 2 tiket kepada kakaknya

"Dengan tiket ini kakak bisa bermain sepuasnya ini sudah termasuk makanannya."

   Mata Aru berbinar

[Wah benarkah! tapi kenapa penjahat memberiku 2 tiket?]

"Itu tiket untuk kakak dan Morgan."ucap Arman

   Aru menatap menyelidik ke arah Morgan

  Membuat Morgan tidak nyaman dengan tatapannya

[Morgan.... Morgan..... Aha bukankah ini pengawal bodoh yang mati demi melindungi penjahat bahkan didalam novelnya banyak yang memasangkan mereka dan bahkan ada banyak cerita Au yang karakter utamanya mereka]

  Membaca hal itu Arman langsung menjauh dari samping Morgan dan beralih berdiri di samping Aru

[Lagi pula sepanjang novelnya penjahat juga tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada gadis mungkin saja mereka benar-benar.....]

"Kak!"seru Arman memotong pikiran liar kakaknya

"Huh?"Aru

"Ini bekal yang disiapkan oleh paman."ucapnya menyerahkan tas makan ke arah tangan sang kakak

"Kalau begitu aku pamit dulu selamat bersenang-senang."ucap Arman terburu-buru Lalu bergegas keluar

[Tapi biasanya penjahat tidak keluar sepagi ini huh entahlah]

"Jam berapa Taman bermain di buka?"tanya Aru

"Sekitar jam 9 pagi tuan."Jawab Morgan sopan

  Aru melihat ke arah jam tangannya yang menunjukkan jam setengah delapan

[Hmm masih 1,5 jam lagi]

"Ayo kita ke mal dulu."seru Aru lalu keluar

  Morgan hanya dapat mengikuti dibelakangnya dengan patuh







    

       •••••••••••

pikirannya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang