7

769 84 1
                                    


[Walau tau kakak penjahatnya digambarkan kurang waras di novelnya]

[Tapi aku kan gak tau dia sebenarnya memiliki jenis penyakit mental apa? Jadi tindakanku yang menguping ini bisa di benarkan]

  Membaca kotak dialog kakaknya didepannya membuat Arman memutar matanya

"Tuan."panggil psikolog didepannya

"Bagaimana hasil pemeriksaan kakakku saat ini?"tanya Arman

"Sungguh diluar dugaan padahal bulan lalu dia masih tidak dapat menunjukkan emosi tapi sekarang emosinya semakin terlihat, jujur ini kasus aneh pertama yang saya hadapi."ucap psikolog itu takjub

  'Yah jelaslah orang sekarang jiwanya aja diganti gimana emosinya gak ikut ganti'pikir Arman

"Jadi bisa di bilang difesiensi emosi kakakku sudah sembuh."ucap Arman

"Kalau untuk itu masih harus dilakukan pengamatan secara mendalam lagi."jawab psikolog

"Lalu bagaimana hasil pemeriksaan mental ku?"tanya Arman

Psikolog itu mengambil berkas pemeriksaan milik Arman lalu membacanya sebelum menjelaskan

"Sangat sehat tidak ada masalah yang perlu diperhatikan."jawab psikolog

"Benarkah tapi kenapa akhir-akhir ini aku merasa sangat stress sampai tidak bisa tidur dengan baik?"tanya Arman

"Tuan, saya sarankan anda untuk lebih membuka diri ini demi kesehatan mental anda juga."jawab psikolog itu

Arman mengedipkan matanya meminta penjelasan lebih lanjut

"Anda bisa mencari seseorang yang anda percaya atau seseorang yang tidak anda kenal untuk bercerita."saran psikolog

Arman terdiam lalu berfikir

'kenapa tidak bercerita kepada jiwa kakakku yang baru saja, sekaligus protes akan pikirannya yang semakin liar itu, lagipula dia orang yang paling tidak ada hubungannya denganku, jadi aku gak salah! aku kan hanya mengikuti saran dokter.'

  Psikolog itu menatap wajah Arman heran pikiran aneh apa yang dipikirkan oleh pasiennya itu sampai membuat ekspresi aneh di wajahnya

  Sementara itu Aru yang merasa bosan, lalu pergi ke ruang santai setelah menguping sebentar tiba-tiba merasa bulu kuduknya berdiri

"Hisss apakah ada hantu lewat bikin merinding aja."gumamnya








••••

Para pembaca sekalian kalian pasti rada asing sama istilah difesiensi emosi

Difesiensi emosi adalah tidak kemampuan seseorang dalam mengatur emosi (penjelasan lengkapnya bisa kalian cari di google)

 


pikirannya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang