17

385 45 3
                                    


Di ruangan kerjanya Arman tampak termenung memikirkan ucapan Aru

   Arman sebenarnya sadar dengan saham prioritas ditangannya dia bisa membersihkan orang-orang yang menjadi parasit di perusahaannya

   Tapi sejak kecil ia sudah diajar untuk membalas kebaikan 10 kali lipat dan selalu mematuhi hukum

  Contohnya saja seperti ayahnya dia tetap mempertahankan pak Harto sekalipun dia selalu membuat masalah dalam pekerjaannya

  Bahkan sampai generasinya saham yang diberikan kepada pak Harto malah di jual kepada pak Cakra yang membuat usahanya untuk masuk ke dalam perusahaannya sendiri dipersulit

  Lucunya pak Harto masih meminta bantuannya untuk tetap berkerja di perusahaan itu dengan sengaja mengungkit kebaikan yang pernah dia berikan dulu

  Lalu ada pak Cakra sering kali orang ini merampas hasil kerja kerasnya selama berbulan-bulan untuk mendapatkan pujian

   Arman juga tahu kalau pak Cakra ini sering kali menyalahi anggaran perusahaan yang membuat Arman merogoh dompet pribadinya untuk menutupinya

   Dari segala hal sebenarnya apa yang Arman cari dari perusahaan yang tampak mewah di luar tapi bobrok di dalam

  Seperti kata yang selalu diucapkan Aru bahwa perusahaan itu akan bangkrut

   Jujur Arman setuju dengan ucapan Aru yang mengatakan dirinya bodoh

tapi ......

apa salahnya dia mencoba menjadi anak berbakti dengan mempertahankan perusahaan yang merupakan hasil kerja keras orang tuanya

   Apakah jika dia tetap mempertahankan perusahaan itu akan dianggap dosa selepas apapun yang terjadi kedepannya

                          ••••••••••••••••

Sementara itu

  Terlihat di ruangan tengah Aru memperhatikan anak-anak generasi ke 3 di depannya yang tengah sibuk bergosip atau mengeluh akan kehidupan mereka yang terlalu dikekang

"Apa tidak ada yang pernah memikirkan untuk kabur dari rumah kalian?"tanya Aru yang langsung ditanggapi dengan muka panik oleh kelima anak muda itu

"Om jangan katakan hal itu."tegur Sera dengan nada lembut

"Bisa gawat kalau keluarga kami mendengar ucapan Om, bisa-bisa kita juga gak dibolehin kesini lagi."ujar William menyetujui ucapan Sera

"Tapi aku penasaran kalian merasa tertekan tapi enggan keluar rumah kenapa?"

"Jangan tanya kami, kami gak pernah pergi keluar tapi Om Gibran punya pengalaman."ucap Henry menatap ke arah Gibran

"Ayo Om ceritain lagi tentang pengalaman Om diluar rumah!"seru Monika menatap Gibran dengan penuh harap

"Oke, sebenarnya kejadian itu udah lama banget dan aku gak kabur dari rumah cuma waktu itu aku tersesat, hari itu festival yang ramai sekali dengan ijin yang kudapat dengan susah payah, akhirnya aku bisa keluar rumah, sayangnya aku terpisah dari para pengawalku."

[Tunggu-tunggu!! Bukankah ini kisah pertemuan pertama FL dan pemeran utama kedua]

"Dan lucunya aku baru sadar pas mau bayar sate dan disitulah aku bertemu gadis mungil yang imut, yang membantuku membayar."ucap Gibran dengan senyuman diwajahnya

"Apakah waktu itu kamu memakai baju yang mencolok atau membawa sesuatu yang mencolok?"tanya Aru menatap ke arah Gibran dari atas ke bawah

Gibran menatap Aru bingung

pikirannya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang