8

749 68 1
                                    

[ada apa ini kenapa penjahat tiba-tiba dia ingin berbicara secara pribadi dengannya]

  Arman yang melihat kotak dialog itu masih merunduk dia benar-benar bingung akan berbicara yang sebenarnya atau tidak

[Atau apa jangan-jangan penjahat ingin membuat pengakuan, bahwa ia.....]

  Arman yang tidak tahan lagi langsung berteriak memotong pikiran Aru

"KAMU BUKAN KAKAKKU!!"teriak Arman wajahnya memerah kehabisan nafas

  Setelah hampir 30 tahun dia hidup ini pertama kalinya bagi Arman untuk berteriak sekeras itu

"Huh!?"

  Keduanya beradu tatap seakan percikan petir imajiner terlihat di antaranya

"Sejak kapan kamu tahu aku bukan kakakmu?"tanya Aru

   Aru adalah mahluk aneh yang baru pertama kali di temui oleh Arman

   Karena bukannya takut saat identitasnya ketahuan dia malah mengintimidasi Arman

"Sejak beberapa bulan lalu."jawab Arman

"Oowh berati sejak pertama kali aku pindah ke dunia ini."ucap Aru cuek

"Ko bisa sih kamu secuek itu! emang kamu gak ada keinginan untuk kembali ke dunia asli kamu, dan bukannya terjebak di tubuh kakakku dan didunia yang tidak jelas ini."ucap Arman

"Tunggu-tunggu terjebak apa?"tanya Aru

"Bukankah jiwamu terjebak di tubuh kakakku?"tanya Arman

"Kamu salah paham ini tubuhku sendiri selain menjadi lebih muda dan lebih putih, pada dasarnya itu masih tubuhku."jelas Aru

  Wajah Arman menunjukkan keterkejutan yang besar.
 

  Apalagi saat dia mencoba mengingat wajah kakaknya yang didapatnya justru sakit kepala hebat seakan ada sesuatu yang menghalanginya untuk mengingat kembali tentang kakaknya

"Udah hentikan wajahmu terlihat sangat pucat, apa yang kamu pikirkan?"tanya Aru

  Arman mencengkam kedua tangan Aru, saat Aru akan mendorong tubuh Arman justru Arman menyandarkan kepalanya di bahu Aru

"Kak bagaimana ini? Kenapa aku tidak bisa tidak mengingat sedikitpun tentang wajah asli kakakku."gumahnya dengan penuh kebingungan

   Mendengar hal itu Aru terdiam












Beberapa saat kemudian

  Arman sekarang lebih tenang dia duduk sejajar dengan Aru

"Saat pertama kali aku datang ke dunia ini, aku juga sempat mengira bahwa aku berada di tubuh orang lain apalagi dengan ingatan yang baru dan asing yang ikut bercampur dengan ingatan lamaku."ucap Aru secara tiba-tiba

Arman melirik ke arah Aru

"Tapi semakin ke sini dari penampilan tubuh, tinggi badan, sampai wajah semakin menjadi seperti diriku yang asli sampai akhirnya aku sadar ini bukanlah tubuh orang lain tapi merupakan tubuhku sendiri."jelas Aru

  Arman masih menatap Aru

"Jadi wajahmu yang selalu terlihat datar itu bukan karena pengaruh kakakku?"tanya Arman

[Oooohh bagaimana ini, aku gak mau bilang kalau wajah mengalami kekakuan karena terlalu sering memasang ekspresi datar]

"Pssstt..."Arman menahan tawa membaca pikiran sang kakak

[Kenapa tiba-tiba penjahat tertawa, apa dia kurang waras]

"Uhuk.  Sudahlah aku tidak mau tahu."ucap Arman

Aru menatap Arman

"Apa kau tidak sedih karena sepertinya dunia ini mulai menghapus keberadaan kakakmu dan menggantikannya dengan diriku?"

Arman tersenyum tipis

"Dipikir-pikir hidup bersama dengan mu lebih seru daripada dengan kakakku yang asli."ucap Arman

"Huh?"tanggapan bingung dari Aru

Yang hanya ditanggapi senyuman manis tapi terlihat misterius dari Arman




















••••••

Arman Prawira

Usia;....(awal tiga puluhan)

Tinggi;.....(sekitar 180-an)

W

arna kulit; kuning langsat

Warna mata; coklat gelap

Aruna Nugroho

Usia;....(lebih tua dari Arman)

Tinggi;....(lebih tinggi dari Arman)

Warna kulit;.....(lebih putih dari Arman)

Warna mata; coklat (lebih terang dari Arman)

pikirannya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang