2

1.2K 97 1
                                    


  Ruang makan tampak sunyi dengan hanya suara dentingan sendok dan garpu yang sesekali berbunyi

  Dipisahkan meja panjang ditengah keduanya sama-sama tipe yang tidak banyak berbicara

[Hmmm kapan lagi bisa makan 5 sehat 6 sempurna setiap hari seperti ini, hanya saja sayang sekali makanan sebanyak ini akan dibuang karena tidak mungkin kami berdua bisa memakan semuanya]

Arman masih tidak terbiasa dengan kotak dialog besar yang ada di atas kepala kakaknya

  Apalagi setiap melihat wajah kakaknya yang datar dan kaku berbeda sekali dengan isi kalimat di atas kepalanya

   Arman melihat ke arah meja makan berbentuk memanjang yang terisi penuh dengan makanan

 
   Dia sebenarnya sadar entah sejak kapan pembantu di rumah ini enggan untuk memakan yang belum disentuh oleh majikannya padahal dulu mereka tidak akan pernah menyia-nyiakannya

  Sekarang entah kenapa mereka lebih suka makan roti alih-alih makanan fresh yang tidak bisa di habiskan oleh majikannya

  Arman menegakkan tubuhnya lalu mengelap bibirnya dengan serbet

   Gerakan yang dimainkannya super elegan

[Sungguh pria tampan, gerakan sederhana pun terlihat tampan]

Arman sempat mengehentikan gerakannya sebentar sebelum memulai kembali

  Berdehem memanggil Paman pelayan dengan gerakan tangannya

"Tuan muda ada yang bisa saya bantu?"tanya Paman pelayan

"Apakah semua makanan yang tidak kami sentuh ini akan dibuang?"tanya Arman

"Benar tuan."

"Mulai sekarang jangan dibuang kalian bisa memakannya lagi pula ini bukan makanan sisa."perintah Arman lalu beranjak ke arah kamarnya

"Baik tuan muda."

  Walau heran Paman pelayan tetap melaksanakan perintah tuanya

[Ada apa dengan penjahat, aneh sekali apa matahari terbit dari barat]

  Hampir saja Arman terjatuh dengan gerakan cepat dia langsung beranjak menuju ke arah kamarnya

 

[Walau tidak tersentuh tetap saja ini makanan yang disajikan untuk kami apa benar ini bukan makanan sisa? Sopankan jika memberikan ini kepada para pelayan, tapi kalau dibuang kan sayang]

Mari kita tinggalkan Aru dengan pemikiran ruwetnya
















••••




Selamat hari lebaran minal aidzin wal Faizin mohon maaf lahir dan batin

  Author kembali lagi dengan cerita baru masih dengan tema yang sama yaitu transmigrasi

   Ikuti terus kelanjutan kisah mereka ya

pikirannya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang