TIGA BELAS

96 20 0
                                    

🍁🍁🍁


Hari sudah semakin larut. Setelah pengucapan ijab qobul semua keluarga Yusuf dan keluarga Naifa masih berbincang hangat. Membicarakan tentang resepsi pernikahan yang akan di adakan hari minggu mendatang.

Naifa sudah tidak mengenakan kebaya begitupun Yusuf. Mereka berdua sudah berganti dengan pakaian yang santai.

"Kamu sudah mengemas pakaian mu kan sayang?." Tanya Indah pada sang menantu.

"Sudah tante." Ucap Naifa pelan.

Semua orang yang berada di gazebo belakang rumah terkekeh mendengar panggilan "Tante" dari Naifa.

Naifa yang tidak mengerti semakin menundukkan kepalanya.

"Panggil Umi sayang. Sekarang kamu adalah menantu Umi. Istri dari anak Umi. Otomatis kamu juga sudah menjadi anak Umi." Tutur Indah lembut.

Naifa masih belum menyadari kalau dia bukan anak gadis lagi. Melainkan menjadi seorang istri.

"Iya Umi." Ucap Naifa sambil tersenyum ke arah Indah.

"Baiklah Mbak Azizah beserta keluarga besar. Saya mohon undur diri karena waktu sudah sangat malam. Saya juga mau minta izin untuk membawa menantu saya." Ucap Ali sambil terkekeh kecil.

Naifa melirik ke arah Azizah. Wanita yang sudah melahirkan dirinya.

Azizah memeluk erat tubuh Naifa. Wanita itu masih tidak percaya bahwa sekarang Naifa sudah pindah tanggung jawab.

"Ummah." Panggil Naifa.

Azizah melepaskan pelukannya. Wanita itu terus mengusap air mata yang turun di pipinya.

"Sekarang, surga kamu sudah berpindah Nak."

"Jadilah istri yang baik dan sholehah. Jangan merepotkan suamimu dan keluarganya."

"Ummah akan sangat merindukan mu Nak."

"Nai gak pergi ke luar kota Ummah. Hanya berpindah kecamatan saja." Ucap Naifa sambil tersenyum.

"Sering-seringlah main ke sini ya. Rumah ini akan selalu terbuka lebar untuk kamu."

"Iya Ummah."

Setelah berpamitan kepada seluruh keluarga besar, Naifa akhirnya pergi meninggalkan rumah orang tuanya. Mulai detik menit jam ini, Ia sudah berubah status menjadi seorang istri. Ia bertekad akan selalu memperbaiki diri dan memperdalam ilmu agama.

Belajar menjadi istri yang baik untuk suaminya. Belajar menjadi menantu yang baik untuk mertuanya. Dan belajar menjadi ipar yang baik untuk kedua adik dari suaminya. Walaupun itu akan semakin canggung, tapi Naifa akan selalu berusaha.

Mobil keluarga Yusuf sudah meninggalkan halaman rumah Naifa.

Di dalam mobil ini hanya ada Yusuf dan Naifa. Karena Abi dan Uminya sudah terlebih dahulu membelah jalan ibu kota bersama Andre dan Kanaya.

Yusuf sangat canggung begitupun Naifa.

Tidak ada percakapan sama sekali. Yusuf yang terus fokus menatap jalan di depan. Begitupun Naifa yang memilih memandang ke arah luar kaca mobil.

Diary Naifa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang