TIGA PULUH TIGA

81 6 0
                                    

"Aku berharap aku hanya mimpi. Namun ternyata, saat membuka mata pun, keadaannya masih sama.

Mas Yusuf, bisakah kau menjelaskan semuanya?

_Naifa Hasna Zulaikha_

🍁🍁🍁

"Kondisi Naifa semakin membaik, dia sudah berhasil melewati masa komanya, Mungkin beberapa jam lagi Naifa akan sadar," ucap Haris pada Yusuf.

Yusuf menghembuskan nafas lega saat mendengar penuturan dari Haris. Yusuf sangat takut saat melihat Naifa mengeluarkan air matanya.

"Tapi ane bener liat dia ngeluarin air mata, Ris." Yusuf sangat takut terjadi sesuatu hal yang buruk pada Naifa.

"Secara medis dia sudah berhasil melewati masa kritisnya Suf, kondisinya sudah membaik, tapi ane juga heran mengapa istri ente gak bangun-bangun," ucap Haris dengan semburat wajah penuh keheranan.

"Kenapa itu bisa terjadi, Ris?"

"Ane juga bingung"

Kedua sahabat itu pun terlihat kebingungan dengan kondisi Naifa. Seharusnya Naifa sudah bangun karena telah selesai melakukan operasi pada pembuluh darahnya yang pecah. Tapi Naifa seolah menolak untuk bangun dari tidurnya.

"Jantung Naifa semakin melemah Suf. Tapi ane gak bisa melakukan operasi karena kondisi Naifa saat ini yang baru saja melakukan operasi besar," ucap Haris penuh hati-hati.

Yusuf sangat depresi saat ini. Andai saja dirinya bisa menggantikan posisi istrinya mungkin dirinya sudah melakukan hal tersebut.

"Ya Allah bantu hamba," batin Yusuf berkata.

"Ane harus pergi dulu Suf. Ada jadwal operasi 10 menit lagi." Haris meninggalkan Yusuf sendiri di ruang rawat Naifa.

Ingin rasanya Yusuf menangis sejadi-jadinya. Meminta kesembuhan untuk istri tercintanya.

Ceklek.

Pintu kembali terbuka memperlihatkan Ummah Azizah yang menenteng paper bag berwarna cokelat. Ummah Azizah menghampiri menantunya yang menangis sambil mencium punggung tangan anaknya itu.

Perasaan bersalah semakin menumpuk di hatinya. Ummah Azizah merasakan bersalah yang besar karena tidak pernah membawa Naifa untuk melakukan kemoterapi lagi semenjak Naifa menikah dengan Yusuf. Karena Ummah Azizah berpikir bahwa Naifa sudah sembuh dari sakitnya, karena Ummah Azizah tidak pernah melihat Naifa merasakan sesak nafas ataupun pingsan mendadak. Karena menurut penuturan dari Dokter William, jika Naifa sudah tidak mengeluh sakit pada jantungnya, kemungkinan Naifa sudah sembuh dari gejala awal. Ummah Azizah sering bertanya kepada Naifa maupun Yusuf apakah Naifa mengalami gejala-gejala aneh atau tidak. Naifa selalu mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja dan sangat bahagia dengan pernikahannya dengan Yusuf.

"Yusuf," panggil Ummah.

"Bagaimana kondisi Nai?"

Ummah Azizah duduk berhadapan dengan Yusuf.

"Alhamdulillah Ummah, Nai sudah berhasil melewati masa kritisnya setelah operasi kemarin malam," ucap Yusuf.

"Beberapa jam lagi, Naifa akan terbangun dari tidurnya."

Ummah Azizah merasa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh menantunya itu. Pasalnya Naifa sudah membaik tapi Yusuf malah menangis.

"Ada apa lagi? Katakanlah nak."

"Setelah bangun dan kondisinya stabil, Nai harus segera melakukan operasi transplantasi jantung Ummah," ucap Yusuf. Air matanya luruh saat mengatakan hal tersebut.

Diary Naifa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang