LIMA PULUH

62 6 2
                                    

"kebahagiaan akan datang, tenang. Jika bukan hari ini mungkin esok hari"

_aninuraeni_

🍁🍁🍁


Setelah kepulangan Andre dari luar negeri, Yusuf masih belum kembali ke rumahnya. Sedangkan Abi Ali dan Umi Indah akan tiba hari ini di tanah air.

Yusuf dan Naifa memantau para santri dan santriwati yang sedang kerja bakti. Karena besok sudah memasuki bulan suci ramadhan.

Yusuf dan Naifa duduk di gazebo depan rumah Abi Ali. Semuanya bisa terpantau di sini. Karena Rumah Abi Ali yang terletak di antara asrama santri dan santriwati.

"Mas, apa kita beritahu Umi dan Abi langsung mengenai kabar kehamilan ku? tanya Naifa tiba-tiba sembari mengelus lembut perutnya.

Bahkan Yusuf dan Naifa pun belum memberitahukan kehamilan ini pada Andre.

Yusuf mengerti apa maksud dari istrinya itu, Yusuf menggelengkan kepalanya.

"Mas ingin memberitahukan tentang Andre sebelum kehamilan kamu" ucapnya pelan.

"Ya udah Mas, gak papa"

Kemarin Yusuf maupun Naifa sangat syok saat mengetahui Andre telah menikah. Alasan di balik pernikahannya pun membuat Yusuf dan Naifa terharu.

Clarissa Tamara Budiman, itulah nama istri dari Andre. Keduanya bertemu pertama kali saat masa kuliah di universitas yang sama di Jakarta. Clarissa adalah gadis non-muslim sebelumnya. Andre dan Clarissa pun tidak terlalu dekat sebenarnya, namun karena dulu satu kelompok saat ada praktek membuat keduanya semakin dekat.

Clarissa yang memang sedang mencari jati diri pun merasa sangat senang bisa bertemu dengan Andre pemuda yang taat beragama dan calon Dokter spesialis bedah.

Clarissa belajar banyak tentang Islam dari Andre. Bahkan Clarissa selalu mengikuti kajian rutinan yang di adakan di kampus.

Clarissa sudah sangat jatuh cinta pada Islam saat itu. Namun orang tuanya tidak mengizinkan Clarissa untuk masuk Islam dan mengucapkan dua kalimat syahadat.

Clarissa menerima keputusan dari keluarganya. Sejak saat itu, Clarissa dan Andre tidak pernah bertemu kembali.

Namun siapa sangka, keduanya di pertemukan tiga tahun setelahnya di Seol, Korea Selatan.

Clarissa pun semakin banyak memperdalam agama Islam dari Andre. Singkat cerita, Clarissa memutuskan untuk pulang ke Indonesia, niat hati ingin meminta izin kembali untuk memeluk agama islam. Karena hatinya sudah sangat-sangat jatuh ke dalam kedamaian Islam sendiri. Clarissa merasa sangat tenang saat mendengar lantunan ayat suci Al-Qur'an dan juga saat adzan berkumandang. Jangan lupakan, hatinya selalu berdesir kala mendengar lantunan sholawat yang ia putar di YouTube. Sebelum Clarissa pulang ke tanah air, sang Ayah sudah lebih dulu datang menjenguk Clarissa ke sana.

Clarissa adalah anak tunggal dan ibunya telah meninggal dunia saat melahirkan dirinya kedunia.

Clarissa tinggal bersama sang Ayah dan keluarga besar sangat ayah.

Clarissa mengurungkan niatnya untuk pulang ke tanah air, bahkan Clarissa sangat takut untuk meminta izin kepada ayahnya terkait ingin berpindah keyakinan.

Saat itu, Andre dan Clarissa tengah mengkaji sebuah hadist di dekat taman kota. Namun, sang Ayah yang melihat itu sangat marah pada Clarissa. Ayahnya sangat membenci Andre, karena dirinyalah yang sudah meracuni otak anaknya agar berpindah keyakinan.

Saat akan menghampiri Clarissa, tiba-tiba ada sebuah mobil yang berjalan sangat kencang, Ayah Clarissa mengalami inseden yang mengerikan.

Andre dan Clarissa yang melihat itu pun sontak saja kaget luar biasa. Sang Ayah dibawa ke Rumah Sakit terdekat, namun Dokter menyatakan bahwa sang Ayah sudah sangat kritis karena mengalami benturan keras di otaknya yang mengakibatkan darahnya tidak berhenti keluar.

Diary Naifa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang