Setelah dua jam Magandra dihukum berdiri didepan tiang bendera karena terlambat,akhirnya selesai.Ia segera meneduh dari terik matahari langsung.Wajahnya terlihat pucat dengan peluh yang terus mengucur.
"huh"keluh Magandra duduk pada pinggiran lapangan yang teduh.
Magandra memijat pelipisnya,kepala
nya terasa pusing.Mungkin karena
terlalu lama dibawah sinar matahari langsung."Gini amat bersaing sama rasa benci"
gumamnya.Tiba-tiba,dada Magandra berdenyut nyeri membuatnya segera meremas kuat untuk menghalau rasa sakit itu.
"Kenapa harus sekarang sih"Sebelum rasa sakit itu semakin menjadi.Ia akan meminta pertolongan,tangannya merogoh saku celana seragamnya untuk mengambil handphone.
"Ga,tolongin gue.Penyakit gue kumat.
Lo kesini ya,gue dilapangan utama"
hanya mengucapkan itu,lalu Magandra memutus sambungan telephone secara sepihak.Magandra semakin meremas dada bagian kanannya.Sesak pun ikut menambah rasa sakit pada waktu yang bersamaan.
"MAGANDRA!"
Seorang laki-laki jakung berlari menghampirinya.Dia,Marga Radyan Nareswara.
"Penyakit lo kumat?"tanya Marga yang diangguki oleh Mgandra.
§€m€§T∆
Sekarang,Marga sedang mengantar
Magandra menuju rumah.Setelah tadi izin untuk pulang terlebih dahulu."Gue mau minta tolong lagi"ucap
Magandra.
"Apa?jangan susah-susah?"sahutnya.
"Jemput Arunika disekolahnya"
Sontak,Marga langsung menoleh dengan tersenyum seraya mengangguk.
"Okey,gue jemput dia"
"Jangan macam-macam lo sama dia"
"Enggak.Tenang aja,Mag"§€m€§T∆
Pukul tiga sore,Arunika baru saja selesai dari kelas tambahan dengan Nino.Sebenarnya Nino tidak perlu mengikuti kelas tambahan,hanya saja ia ingin menemani Arunika.
"Motor lo mana?"tanya Nino saat sampai diparkiran tidak melihat motor Arunika.
"Gue dijemput"balas Arunika.
Nino mengangguk."Dijemput siapa?"
"Kembaran gue"
''Udah didepan?"
Arunika mengangkat kedua bahunya.
"Belum ngabarin"
"Kalau belum datang gue temenin buat nunggu"ucap Nino seraya menuntun motornya menuju area luar sekolah dengan Arunika yang berjalan disampingnya.
"Makasih Nino"ucap Arunika yang diangguki oleh Nino.Arunika mengernyitkan keningnya saat melihat seseorang diluar gerbang sekolahnya yang ia kenali.
"Arunika"itu Marga.Ia berjalan menghampiri Arunika yang sedang bersama Nino.
"Lo ngapain disini,Mar?"tanya Arunika heran.
"Jemput lo.Disuruh Magandra"
Kedua alis Arunika menaut heran.
"Emang,Magandra kemana?"
"Tadi Magandra dihukum berdiri didepan bendera karena telat.Kayak
nya,dia nggak kuat jadi penyakitnya sampai kambuh"
Arunika terkejut."Serius?"
"Iyalah.Dia sekarang udah dirumah,
udah nggak apa-apa juga"
Arunika bernafas lega."Syukur deh"
"Ayo pulang.Keburu sore"Arunika melirik Nino disampingnya.
Ia menggeser tubuhnya agar lebih dekat dengan lelaki itu.
"Gue pulang sama temen gue aja"
"Iya biar sama gue"timpal Nino saat melihat Arunika mengedipkan matanya berkali-kali,memberi kode.
"Sama gue aja."
"Nggak mau"
"Nanti gue dimarahin abang lo gimana?"ucap Marga.
"Enggak gue yang bilang"
"Udahlah sama gue aja"Bugh!
Satu bogeman mentah diberikan Marga pada rahang Nino.Hal itu membuat Arunika terkejut.
"LO APA-APAAN"sentak Arunika.
"Pulang sama gue!"ucap Marga mencekal tangan Arunika.Bugh!
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA DAN PENGHUNINYA
JugendliteraturSeorang gadis cantik yang harus menghadapi dunia dengan berbagai lara dan luka, tanpa adanya ruang untuk sekedar bersandar.