Pelajaran pertama dikelas X Ipa 4 diawali dengan biologi.Seluruh murid mendengarkan Bu Rita yang sedang menjelaskan materi didepan dengan seksama.
"Paham anak-anak?"tanya Bu Rita setelah selesai menjelaskan semuanya.
"PAHAM BU"jawab seluruh murid serentak.
Arunika mengalihkan pandangannya kepada salah satu bangku yang kosong dibelakangnya.Itu tempat duduk Nino,ia memaklimu kenapa lelaki itu tidak masuk hari ini.
"Katanya ibu mertua lo,meninggal?"
Arunika langsung menoleh pada Nadin yang baru saja berucap."Ibu mertua?siapa?""Mamanya Nino"balas Nadin.
"Ngawur aja lo"timpal Arunika masih dengan wajah tanpa ekspresinya.
Nadin menyengir kuda."Meninggal kenapa?"
"Kemarin kecelakaan"
"Yang diluar negri itu kan?"tebak Nadin terus berceloteh.
Arunika hanya menjawab dengan anggukan.Ia beralih mengambil handphonenya,sejak tadi pikirannya tertuju pada Nino.Ada rasa khawatir.Akasha
Me:
Lo baik-baik aja kan,Va?
Kalau ada apa-apa,bilang gue."Lo sama Nino itu pacaran,Ya?"tebak Nadin lagi.
"Sebatas sahabat"Arunika menekan kalimat itu.
"Lo betah sama sifat dia yang irit bicara?"lanjut Nadin.
"Betah-betah aja"
"Kalau betah kenapa nggak jadian?"
Arunika mengangkat kedua bahunya."Tanya sama Nino"§€m€§T∆
Pukul tiga sore,kelas Arunika baru saja selesai.Ia segera berjalan menuju parkiran untuk mengambil motornya.
Ia sedikit terburu-buru karna ingin mengunjungi Nino dirumahnya.Ia begitu khawatir dengan keadaan Nino.Tiba-tiba saat Arunika melintas pada jalanan yang sepi,ada lima laki-laki dengan motor sport nya menghalangi jalan Arunika.Sepertinya,mereka sengaja mencegatnya.
Lima laki-laki itu turun dari motornya tanpa melepas helm,sehingga Arunika tidak bisa melihat wajahnya.Mereka berdiri dihadapan Arunika yang kini juga sudah turun dari motornya."Arunika Rejana Agareez"ucap satu laki-laki berbadan gempal.
"Siapa kalian?"tanya Arunika.
"Nyawa,atau bantai disini?"
"Bantai?gue udah lama nggak main samsak hidup"balas Arunika sambil meletakkan tasnya diatas tangki motor.Kelima laki-laki itu mendekat dan mulai menyerang Arunika yang seorang diri.Perkelahian diantara mereka terjadi,tentu saja Arunika kuwalahan tenaganya tidak sekuat lawannya.
"Lo salah cari lawan,Cantik"ucap seseorang yang sedang beradu dengan Arunika.
"Pengecut!main keroyokan!"balas
Arunika masih fokus.
"HEI!"teriak seseorang yang sedang mengendarai motor sport merah melaju kearah mereka semua.Arunika melihat kesumber suara sekilas,sepertinya ia mengenali itu siapa.
Seseorang itu memarkirkan motornya disamping motor Arunika.
Itu Chandra,cowok itu segera membantu Arunika yang begitu kuwalahan.
Arunika dan Chandra melawan lima orang didepan.Banyak pukulan yang juga mengenai mereka sendiri.Tak lama kemudian,kelima laki-laki itu limbung diatas aspal.Chandra menarik kerah jaket yang dikenakan salah satu dari mereka.
"Suruhan siapa lo?!"tanya Chandra dengan nafas yang tersenggal.
"Bukan urusan lo"jawaban itu membuat Chandra murka.Bugh!
Chandra kembali memukul dada orang dihadapannya.Dengan kasar ia melepaskan cengkramannya hingga orang itu kembali tergeletak diaspal.
"LAKI-LAKI BAJINGAN,PENGECUT!
BERANINYA SAMA PERMEPUAN.
PERGI LO SEMUA!"teriak Chandra mengusir.Mereka yang terkapar diaspal segera bangkit dan berjalan tertatih-tatih menuju motornya.Lalu pergi begitu saja meninggalkan Chandra dan Arunika.
"Lo nggak apa-apa?"tanya Chandra beralih pada Arunika yang duduk diaspal.
"Enggak"balas Arunika beranjak berdiri.
"Berdarah"ucap Chandra menunjuk bibirnya,memberi isyarat.
Arunika mengelap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah dengan punggung tangannya.
"Sory,gara-gara bantuin gue,lo jadi ikut luka"ujar Arunika melihat tadi banyak pukulan yang mengenai cowok itu."Santai aja"
"Makasih ya?udah dibantuin"
Chandra mengangguk."Mereka siapa?"
"Nggak tau tiba-tiba gue dicegat"
jawab Arunika seadanya.
"Lain kali hati-hati,jalan disini emang sepi.Saran gue jangan lewat sini lagi.Lewat jalan pintas lain aja.
Kebetulan tadi gue juga lewat sini"
"Iya,makasih sekali lagi"
"Lo mau langsung pulang?kalau iya,
biar gue kawal sampai rumah"
"Nggak usah.Gue masih ada urusan jadi nggak langsung pulang"
"Oh gitu?Yaudah gue duluan ya?"
Chandra kembali menaiki motornya.
"Hati-hati ya?gue duluan"
Arunika mengangguk."Lo juga hati-hati dijalan"
Chandra mengacungkan jempolnya sebelum melesat pergi dari sana.Begitu juga dengan Arunika,ia cepat-
cepat menaiki motornya agar segera sampai dirumah Nino.§€m€§T∆
Sesampainya dirumah Nino,Arunika segera mengetuk pintu yang tertutup rapat itu.Tangan kanannya membawa makanan untuk Nino,ia sempat membelinya tadi.
"Galeva,ini gue"ucap Arunika masih mengetuk pintu yang tak kunjung terbuka itu.
"Lo dirumah kan?"lanjutnya."Gue datang,bawain makanan buat lo"
"Masa dia nggak dirumah?"gumam Arunika bertanya.
Tak berselang lama,pintu cokelat itu terbuka.Menampilkan sosok yang sedikit berantakan dengan senyum manis yang menyambut kedatangan Arunika."Hai"sapa Nino.
"Yaampun,lo kok bisa gini"balas Arunika seraya membenarkan rambut Nino yang sedikit berantakan.
"Gue nggak apa-apa"ujar Nino masih tersenyum.
"Gue tau lo kuat,lo bisa lewatin ini semua"ucap Arunika memberi kekuatan pada sahabatnya itu.
"Tapi,merelakan itu nggak mudah"
"Iya,gue akan selalu nemenin lo melewati ini semua"
Nino memeluk Arunika yang lebih rendah darinya itu."Makasih ya?udah mau nemenin gue"
"Iya sama-sama"Arunika mengelus punggung Nino."Lo baru pulang sekolah?"tebak Nino melepas pelukannya."Eh,ini kenapa?"
lanjutnya saat menyadari ujung bibir Arunika terluka.
"Enggak.Tadi cuman ada Problem dikit"balas Arunika.
"Serius nggak apa-apa?"
"Iya.Ini gue bawain makanan buat lo"
Arunika memperlihatkan barang yang ada ditangannya.
"Jadi ngerepotin terus gue"ucap Nino merasa tidak enak.
"Enggaklah.Nggak ngerepotin sama sekali"jawab Arunika tersenyum.
"Yaudah,masuk yuk"persilah Nino menggandeng tangan Arunika untuk masuk kedalam rumah.
Mereka saling duduk berdampingan dikursi ruang tamu milik Nino."Nih makan.Gue bawain Ayam keju pedas sama salad sayur.Lo suka pedas kan?"tanya Arunika seraya membuka bungkusan yang menutupi makanan itu.
"Suka kok"balas Nino.
"Yaudah,makan gih"ucap Arunika.
"Lo nggak makan juga?"tanya Nino.
Arunika menggeleng."Gue bisa makan dirumah nanti"
"Makan sama gue ya?berdua''tawar Nino.
"Nggak usah.Lo makan sendiri aja.
Lo dari pagi belum makan kan?"tebak Arunika yang memang benar adanya.
Nino tersenyum tipis."Makasih banget ya.Lo udah baik sama gue"
Arunika mengacungkan jempolnya.
"Sama-sama,Raja"
Nino tekekeh."Semesta masih berbaik hati,mengizinkan salah satu penghuninya menemani gue"§€m€§T∆
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA DAN PENGHUNINYA
Fiksi RemajaSeorang gadis cantik yang harus menghadapi dunia dengan berbagai lara dan luka, tanpa adanya ruang untuk sekedar bersandar.