Selepas pulang untuk mengambil mobil dirumah.Magandra beegegas menuju lokasi yang sudah di kirimkan oleh Nino.
Setelah perjalanan yang cukup lama,
Magandra akhirnya sampai.Ia segera turun dari mobil dan menghampiri Nino dan Arunika yang berada dipinggir jalan."Lo dari mana aja,Ka"tanya Magandra seraya memeluk saudarinya itu.
"Gue takut bang"adu Arunika membalas pelukan Magandra dengan sangat erat.
"Ada gue,lo nggak perlu takut lagi"
ucapnya menenangkan.
Pelukan diantara kembar Agareez begitu erat,Magandra yang akhirnya lega bisa bertemu adiknya lagi,begitu
pun Arunika.Sesekali,Magandra mencium puncak kepala saudarinya.Sementara Nino tersenyum tipis melihat interaksi keduanya.Ia ikut merasakan senang dalam hatinya.
"Semesta emang bener-bener baik sama lo,Ja''batin Nino.
"Lo nggak apa-apa kan?"tanya Magandra dengan terus membelai rambut adiknya lembut.
Arunika hanya meenggeleng dalam pelukan Magandra.Tubuhnya benar-
benar lemas sekarang."Cepat bawa pulang,Mag.Dia udah lemes banget"saran Nino yang diangguki pelan oleh Magandra.
"Kita pulang ya?lo istirahat di rumah"ujar Magandra mulai melepas pelukannya dari Arunika.
"Kuat jalan nggak?"tanya Nino.
"Kalau nggak kuat,biar gue gendong"
sambung Magandra.
"Kuat kok"jawab Arunika pelan.Dengan hati-hati,Magandra menuntun Arunika untuk masuk ke dalam mobil.Nino yang sigap segera membuka kan pintu mobil untuk Arunika.Setelah selesai memasangkan
seatbelt pada Arunika,Magandra beralih pada Nino."Makasih ya,No.Nanti uangnya gue transfer,lo bilang aja mau berapa"
ucap Magandra pada Nino.
Nino mengangguk terlebih dahulu.
"Nggak usah.Gue nggak perlu uang lo"
"Harus usah.Gue hutang budi sama lo"balas Magandra.
"Nggak usah,Magandra"ujarnya menekan di setiap kalimat."Udah cepetan bawa Arunika pulang sana.
Kasian adek lo"
"Lo mau berapa?"lanjut Magandra masih ngeyel.
Nino berdecak."Itu belakangan.Lo bawa dia pulang dulu"
Magandra menghela nafas kasar.
"Yaudah gue balik dulu ya?"pamitnya.
"Iya hati-hati"Magandra berjalan memasuki mobil,
sebelum melajukan mobilnya ia membunyikan klakson terlebih dahulu sebagi tanda berpamitan pada Nino.
Laki-laki itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi.
Sesekali ia melihat kondisi Arunika yang memprihatinkan,saudarinya terlihat begitu lemas."Bang"panggil Arunika menoleh pada saudaranya yang fokus menyetir.
"Hm?"sahut Magandra seraya mengelus kepala Arunika lembut.
"Gue laper.Belum makan dari kemarin,beliin makanan ya"ucap Arunika memelas.
"Lo belum makan?"tanya Magandra sedikit terkejut.
Arunika menggeleng."Nggak di kasih makan sama Marga"
Magandra terkejut mendengar nama yang disebut saudarinya.Ia sampai menghentikan mobilnya saking kagetnya."Siapa?"tanya Magandra lagi.
"Marga Radyan Naresawara.Sahabat lo sendiri"balas Arunika menekan saat mengucapkan nama itu.
"Marga?"ulang Magandra masih belum percaya.
Arunika mengangguk."Iya Marga"
Tangan Magandra terkepal kuat.Rasa marah membuncah dalam dadanya saat mengetahui pelaku yang sudah membawa adiknya.
"Lo lagi ada masalah sama dia?"
Magandra menoleh dengan mengerutkan keningnya."Masalah?"
"Soalnya dia culik gue karena alasan balas dendam sama lo"Arunika mulai menceritakan semuanya yang ia alami pada Magandra.Siapa yang tidak marah jika ada di posisi Magandra.Guratan wajahnya sudah bisa di lihat bahwa laki-laki itu begitu murka dengan seseorang yang bernama 'Marga' itu.
"Gue emang sempat berantem sama dia.Tapi gue nggak expect kalau sampai kayak gini"
"Lo berantem kenapa?"
"Dia suka sama lo.Gue larang karena gue tau latar belakang Marga itu gimana.Dia terlahir dari keluarga tanpa ada asal-usulnya,sekaligus terkenal keluarga psikopat.Gue nggak mau lo sama dia.Nanti lo bakal sengsara"
"Tapi mungkin juga salah gue sendiri.
Karena terlalu berlebihan saat ngekarang dia buat nggak deket sama lo"jelas Magandra.Arunika menghela nafas."Yaudah yang penting gue udah lepas dari dia kan,aman.Sekarang lo beliin gue makan dong,gud laper banget nih"
Magandra mengangguk dan kembali melajukan mobilnya.Sorot mata laki-
laki itu menajam,Arunika bisa melihat kemarahan saudaranya.Ia yakin bahwa Magandra marah sekali mendengar pernyataan yang dilontarkannya.Tak lama setelah itu,Mobil mereka berhenti di depan sebuah restoran berbintang lima yang terlihat mewah.
"Ayo"ajak Magandra seraya melepas
seatbelt nya.
"Lo aja yang turun buat beliin gue"
balas Arunika.
"Kenapa gitu?"heran Magandra.
"Gue berantakan kayak gini,malu lah"
"Nggak apa-apa,tetep cantik"ujar Magandra memuji.
"Ya emang,mau bagaimanapun gue.
Bakal tetap cantik"
Magandra meraup wajah saudari di depannya ini."Ayo,katanya lo laper"
"Iya,bungkusin abang"
Magandra berdecak pelan."Mau apa?
nggak ribet!"
"Terserah,pokoknya enak dan bikin kenyang"balas Arunika.Magandra langsung turun dari mobil tanpa menimpali lagi ucapan dari saudarinya.Sementara Arunika,ia melihat pantulan dirinya pada cermin kecil yang ada di atas dashboard.
Wajahnya sedikit pucat,dan juga ada beberapa luka gores yang menghiasi wajahnya.
"Jelek kayak gini kok,katanya cantik"
gumamnya seraya menguncir rambut panjangnya.Beberapa saat kemudian,Magandra kembali dengan membawa sebungkus makanan untuk Arunika.
"Nih makan"ia memberikan pada Arunika.
"Kok cuma satu?"tanya Arunika menerima pemberian Magandra.
"Lo mau berapa?emang kurang satu?
rakus amat"tutur Magandra yang kembali menjalankan mobilnya.
"Buat lo?"jawab Arunika.
"Gue nggak laper"timpal Magandra.
"Gue beliin sandwich coklat kesukaan lo.Lo masih suka itu kan?"
"Masih kok"
"Yaudah makan.Katanya laper"Gadis itu sibuk membelah sepotong sandwich itu menjadi dua bagian.Satu bagian untuknya dan satu bagian lagi untuk ia berikan pada Magandra.
"Apa?"tanya Magandra melihat sandwich didepan mulutnya.
"Makan"balas Arunika dengan mulutnya yang masih mengunyah.
"Nggak usah.Makan aja"ucap Magandra menjauhkan tangan Arunika.
"Lo pasti belum makan kan?"tebak
Arunika.
"Udah.Tadi udah makan"bohong Magandra,sebenarnya ia memang belum makan dari pagi tadi,karena terus memikirkan Arunika."Iya udah makan.Makan angin"timpal Arunika kembali menyodorkan sandwich itu didepan mulu Magandra.
"Udah buat lo aja"
"Makan bang"rengek Arunika seraya menggigit lengan Magandra,membuat sang empu mengaduh kesakitan.
"Sakit,ka"kesal Magandra mengusap bekas gigitan saudarinya.
Arunika menyengir."Makan"
Akhirnya Magandra mau membuka mulutnya dan Arunika menyuapkan sandwich itu pada Magandra.
"Kalau laper makan sandwich nya.
Jangan makan daging gue"
"Iya,maaf abang"§€m€§T∆
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA DAN PENGHUNINYA
Подростковая литератураSeorang gadis cantik yang harus menghadapi dunia dengan berbagai lara dan luka, tanpa adanya ruang untuk sekedar bersandar.