Pagi ini Kembar Agareez kembali berangkat bersama.Keduanya sama-sama diam selama perjalanan sampai didepan gerbang sekolah Arunika.Setelah berpamitan singkat,
Arunika langsung turun dari mobil dan masuk kedalam gedung sekolah.Mood nya pagi ini sedikit tidak baik.
Karena saat tadi ingin berangkat ke sekolah,Rafa kembali berucap bahwa Arunika harus mendapat peringkat pertama dalam ujian ini.Sungguh,ia sudah sangat lelah dengan penekanan dan tuntutan dari Ayahnya yang tanpa belas kasihan itu.Langkahnya terhenti saat seorang laki-laki berbadan tinggi menghadang jalannya.Arunika melihat siapa pelakunya,ia melengos saat melihat bahwa itu Chandra.Sementara laki-laki itu tersenyum padanya.
"Morning girl"sapaan Chandra terdengar menjijikkan ditelinga Arunika.
"Today you look very beautiful"
Rasanya Arunika ingin memuntahkan sarapan paginya saat mendengar kata-kata Chandra yang semakin menjijikkan.
"Langsung ke intinya"ucap Aruniks.
"Enggak.Cuman mau nyapa doang"
jawaban Chandra tidak jelas menurut Arunika.
"Gimana sama,Nino?"lanjutnya."Apa pentingnya buat hidup lo?"balas Arunika dengan wajah tanpa ekspresinya.
Chandra terdiam,tidak bisa menjawab.Hal itu membuat Arunika tersenyum miring.
"Apa hebatnya dia buat lo?"laki-laki itu kembali bersuara.
"Dia sempurna untuk yang suka.Dan selamanya akan tetap seperti itu"
tukas Arunika dan melenggang pergi meninggalkan Chandra.Gadis itu kembali berjalan menuju kelasnya.Tanpa berlama-lama ia langsung duduk di kursinya saat sampai dikelas.
"Galeva belum datang?tumben"batin Arunika mendapati tempat duduknya Nino yang masih kosong.Tak biasanya
lelaki itu belum datang jam segini.§€m€§T∆
Setelah bel pulang sekolah berbunyi,
Arunika cepat-cepat keluar dari kelas untuk menuju kamar mandi.Saat ia ingin masuk kedalam kamar mandi,
sebuah derap kaki terdengar.Dengan cepat,ia melihat kearah belakang.Tapi tidak ada siapa-siapa.Tak ingin berpikir yang macam-
macam.Arunika melanjutkan niatnya untuk masuk kedalam kamar mandi.
Setelah selesai dengan urusannya,
Arunika menyempatkan untuk mencuci tangan diwastafel.Alangkah terkejutnya saat Arunika melihat cermin didepannya.Arunika melihat dengan jelas,jika cermin itu ditancapkan sebuah pisau sehingga membuat kaca itu retak ada sebagian yang pecah dan jatuh berceceran dilantai.
Tak hanya itu,ada sebuah kalimat yang ditulis menggunakan darah yang masih segar,sehingga bisa tercium bau anyirnya.LO HARUS MATI JUGA ARUNIKA.
NYAWA LO SEBAGAI BAYARAN DARI SEMUANYA!!Seluruh tubuhnya bergetar saat membaca tulisan itu.Perlahan Arunika berjalan mundur dengan kedua kaki yang melemas.Dan dengan cepat,ia berlari keluar dari kamar mandi.Degup jantungnya berdetak lebih cepat.
Brakh!
Arunika menabrak seseorang tanpa sengaja.Membuat tubuhnya sedikit terpental kebelakang.Ia mendongakkan kepalanya melihat siapa yang baru saja ditabraknya.
"S-sory,Va.Aku nggak sengaja"ucap Arunika pada Nino.
Nino mengangguk lalu tersenyum.Ia senang saat Arunika menyebut diirnya 'aku'.Memang sejak resmi berpacaran tadi malam,keduanya sepakat untuk mengganti kosakata diantara keduanya menjadi 'aku-kamu'.
"Kamu kenapa?kok kelihatannya panik gitu?"tanya Nino.
Arunika menggeleng."Nggak kok""Serius?kamu sampai keringatan gini loh"ujar Nino seraya mengusap peluh pada pelipis Arunika.
"Nggak apa-apa,Va"
Nino mengangguk pasrah."Magandra nggak jemput ya?"
"Iya.Dia bilang ke kamu?"tebak Arunika yang diangguki Nino.
"Disuruh anterin kamu pulang"
"Nggak usah.Aku bisa naik taxi kok"
tolak Arunika lembut.
"No no no.Raja ini gunanya apa?kalau tidak menjaga Ratunya?"kata Nino sembari menunjuk dirinya menggunakan jari telunjuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA DAN PENGHUNINYA
Novela JuvenilSeorang gadis cantik yang harus menghadapi dunia dengan berbagai lara dan luka, tanpa adanya ruang untuk sekedar bersandar.