PART 3:RASA BENCI

17 0 0
                                    

Pagi ini Arunika sudah siap untuk berangkat kesekolah,ia meraih tas ranselnya dan menggenggam buku bersampul cokelat ditangannya.

Langkahnya melangkah keluar dari kamar dan langsung menuju lantai satu.Pemandangan pertama yang ia lihat adalah,keluarga Agareez sedang sarapan dimeja makan-tanpa dirinya.

"Mana tugas gue?"tanya Magandra melihat saudarinya melintas.
Arunika berjalan mendekat dan meletakkan buku ditangannya itu tepat didepan Magandra.
"Kalau salah jangan marah"

Hanya berucap itu,Arunika kembali melanjutkan langkahnya.Ia terlalu malas melihat suguhan pemandangan itu.

"Pagi Kak Ika"sapa anak kecil yang berumur sekitar tujuh tahun-itu Naura adik tirinya.
Arunika hanya menjawabnya dengan gumaman.

"Nona Nika"panggil seseorang saat gadis itu sudah ingin berjalan menuju teras.
"Iya Bi?"sahut Arunika menoleh dan tersenyum pada asisten rumah tangganya itu.
"Nona,nggak sarapan dulu?"tanya Bi Yuri.
Arunika menggeleng."Nanti sarapan disekolah aja"
"Mau Bibi bawakan bekal?"tawar Bi Yuri tulus.
"Enggak Bi.Aku sarapan disekolah aja"
Bi Yuri menghela nafas."Yasudah Nona hati-hati"

§€m€§T∆

Sma Tanubara sudah didepan mata,Arunika segera mengarahkan motor sport putihnya untuk masuk ke area gedung sekolah bertingkat tiga itu yang mulai ramai.

Ia memarkirkan motornya dideretan kendaraan yang lain.Ia melepas helm full face nya dan meletakkannya diatas tangki motor.Lalu gadis itu berjalan menuju lorong yang menghubungkan dengan kelasnya dilantai dua.

"Cantik,kenalan boleh nih"

Tiba-tiba seseorang mencekal tangannya dari belakang,membuat sang empu menoleh.Arunika segera menghempaskan tangan lelaki berbadan tegap itu.

"Eits,cantik"

Lelaki itu berpindah didepan Arunika,membuat sang empu hampir saja menabraknya.

"Mau lo apa?"tanya Arunika dingin.
"Kenalan"jawabnya santai.
"Tidak menerima"
"Kenalin,gue Chandra Nelvi Dirgara.Kapten basket Sma Tanubara sekaligus pria most wanted disekolah ini"ucapnya sombong.
Arunika memutar bola matanya malas."Nggak ada yang nanya"
Lelaki bernama chandra itu tersenyum."Kalau kayak gitu,cantiknya nambah"
"Kata-kata lo udah di copy banyak buaya"setelah mengatakan itu,Arunika berlalu dari hadapan Chandra.

Sedangkan Chandra menatap kepergian gadis itu dengan satu sudut bibir terangkat dan membentuk senyuman tipis.Ia mengambil sebuah kertas yang berada di saku celananya,ia membaca sekilas tulisan yang ada.

"Arunika Rejana Agareez.Baik,dia yang gue cari"

Arunika masuk kedalam kelasnya dengan mood yang sudah tidak baik karena lelaki bernama Chandra itu.

"Lo kenapa?"tanya Nadin yang baru saja duduk disampingnya.
Arunika menggeleng."Enggak"
"Kayak nggak mood gitu?"tebak Nadin.
"Biasa aja"balas Arunika malas.
Arunika mengalihkan pandangannya dan tidak sengaja memusat pada seorang lelaki berpostur yang baru saja melintas didepannya.Ia menoleh sampai lelaki itu duduk dibangku belakangnya,itu lelaki yang kemarin bersamanya.Iya itu dia.

"Lo ngapain lihatin Nino?"sela Nadin saat menyadari Arunika yang menoleh kebelakang.
Dengan sedikit gugup,Arunika kembali menoleh pada Nadin dengan tersenyum tipis."Namanya Nino?"
Nadin mengangguk pelan."Gue juga dulu satu sekolah sama dia waktu Smp"
Arunika mengangguk-angguk mengerti."Kelihatan Introvert anaknya"
"Emang iya.Si cowok bisu.Ya hampir kayak lo lah"ucap Nadin seraya terkekeh kecil.
Arunika tersenyum canggung,apakah dirinya sudah tak seperti dulu lagi?apakah ia benar-benar sebagai anak Introvert?sehingga orang-orang beranggapan seperti itu.
"Emang gue gitu ya?"perjelas Arunika.
"Enggak sih,lo lebih care"
"Sebenarnya,gue juga nggak mau jadi anak introvert"batin Arunika.

§€m€§T∆

SEMESTA DAN PENGHUNINYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang