PART 25:RENCANA KARINA

1 0 0
                                    

Sinar matahari pagi menyelinap masuk kedalam kamar dengan nuansa abu-abu berkombinasi biru tua itu.Sehingga membuat salah satu dari dua manusia yang sedang terlelap bersama itu terganggu.

Arunika membuka matanya perlahan-lahan,ia melihat saudara kembarnya yang masih tertidur lelap.

Memang setelah pulang dari pasar malam,Arunika meminta Magandra untuk menemaninya menamatkan satu episode filmnya yang tertunda.

Rencananya hanya sekedar menemani,namun kembar Agareez malah tertidur bersama sampai pagi ini.Bahkan laptop milik Arunika masih pada tempat yang sama seperti tadi malam,ditengah-tengah tempat tidurnya.

Arunika merubah posisinya menjadi duduk,lalu mencoba membangunkan
Magandra yang tidur terlentang pada kasur bagian bawah.Ia yakin bahwa saudara kembarnya saat tidur tadi malam tidak bisa diam,sehingga sampai berada dibawah.

"Bang Aga"panggil Arunika meletakkan kepalanya diatas dada bidang Magandra.Matanya kembali terpejam,seluruh nyawanya belum kembali sempurna pada raganya.

Tanpa sadar,Magandra malah memeluk Arunika.Tangan kekar milik Magandra menumpang diatas punggung Arunika.Membuat gadis itu kembali memasuki gerbang mimpi,
diiringi oleh detak jantung Magandra yang mengalun.

Beberapa detik selanjutnya,Arunika kembali tersadar.Ia mencoba bangkit namun terhalang oleh tangan Magandra yang masih menindih punggungnya.

"Bang,udah pagi"ucapnya dengan suara khas orang bangun tidur.
Namun,saudara kembarnya itu tak merespons.Magandra begitu menikmati mimpinya.
"Magandra Ersalka Agareez!"panggil
Arunika lagi seraya menepuk-nepuk dada bidang Magandra dengan kepalanya.

Laki-laki berkaus oblong putih dan celana pendek selutut itu mulai terusik.Bukannya bangun,tetapi Magandra semakin menggeratkan pelukannya pada Arunika.Tanpa sadar.Sehingga membuat sang korban semakin minim pergerakan.

"Bang,jangan kenceng-kenceng peluknya"adu Arunika berusaha melepaskan pelukan saudaranya.
Magandra mulai merespons dengan gumaman pelan.

"Bang Magandra!"kini suaranya lebih keras seraya menepuk wajah Magandra dengan telapak tangannya,cukup keras.
Magandra menggeliat dan perlahan membuka matanya."Hm?"balasnya.
"Bang,nggak bisa nafas gue"

Magandra melihat Arunika yang setengah badanya sudah diatasnya.
"Lo ngapain?"
"Lepas!"gadis itu mencubit lengan Magandra,membuat sang empu langsung melepaskan pelukan maut,jika menurut Arunika.Sehingga,
ia bisa kembali duduk dan meraup olsigen sebanyak-banyaknya.

"Lo itu!"kesal Arunika memukul lengan Magandra pelan.
"Apa?"balas Magandra ikut duduk sembari merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku.
  "Kita ketiduran bareng,bang"ujar Arunika melihat saudaranya.
"Gue sengaja tidur sini"balas Magandra dengan suara seraknya.
"Lah?gue kira lo ketiduran juga"
cicit Arunika yang dibalasi gelengan dari Magandra.

"Kenapa nggak pindah ke kamar lo?"
tanya Arunika lagi.
"Lo itu penakut.Malah nonton film horor,kalau semalam lo gue tinggal.
Sewaktu-waktu lo bangun gimana?lo sendirian"Jelas Magandra.Ternyata laki-laki itu memang benar-benar sengaja tidur satu kamar dengan saudari kembarnya.

Arunika tersenyum manis,sedikit tergoyah hatinya mendapat perhatian kecil dari sang kakak."Baik deh"
"Baik deh"tiru Magandra dengan nada yang dibuat-buat.
Arunika menyengir."Lo tadi malem tidurnya silat?bisa sampai dibawah kayak gini?"

Magandra menggedikkan kedua bahunya.Seraya turun dari atas kasur Arunika.
"Lo mau kemana?"tanya Arunika melihat pergerakan Magandra.
"Lanjut tidur dikamar"balas Magandra yang mulai membuka pintu kamar.
"Ini minggu kan?lo nggak ke gereja?"
terus Arunika.
"Gereja gue sore"jawab Magandra sebelum benar-benar keluar dari kamar Arunika.

SEMESTA DAN PENGHUNINYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang