Today Was Not a Fairytale (1)

13 3 0
                                    

p.s Media hanya sebagai pendukung suasana, ekspresi dan latar (bukan tokoh sebenarnya)

Ryuugazaki Rin adakah seorang gadis tomboy dan maskulin sejak kecil. Dia anak kedua dalam keluarganya. Berkepribadian super introvert, membuatnya tak banyak berinteraksi dengan orang banyak.Dia sebenarnya tak berminat masuk ke dunia perkuliahan. Baginya, dunia perkuliahan hanya membuatnya gila. Karena banyaknya tugas dan galaknya para dosen. Rin benci terikat seperti ini. Namun apalah daya, orangtuanya tetap menginginkannya untuk memiliki gelar sarjana.

Rin adalah orang seni yang ingin bebas berekspresi bukan dikekang oleh batasan akademik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rin adalah orang seni yang ingin bebas berekspresi bukan dikekang oleh batasan akademik. Tapi, orang tuanya sangat kolot. Mereka tetap keukeuh bahwa Rin tetap harus memiliki gelar sarjana dan dia harus kuliah. Mereka pikir, karir Rin akan bagus jika dia menjadi sarjana. Padahal menurut Rin, tidak semua orang bisa nyaman dengan kehidupan perkuliahan. Lagipula tidak semua orang sukses karena kuliah kan. Namun apalahd daya, dia tak power apapun untuk menolak keinginan orangtuanya. Dia hanya menjalankan kemauan mereka saja dan hidup bagaikan robot galat. Akhirnya, dia mengalah dan tetap masuk universitas.

Dan baam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan baam. Kehidupan kuliah benar benar sangat melelahkan dan yang jelas sangat bertolak belakang dengan dirinya. Tapi dia tetap harus memberikan nilai nilai bagus untuk ayahnya, jadi ayahnya bisa memamerkannya kepada teman temannya. Rin sangat rapih di dalam, namun terlihat biasa saja diluar.

Untuk mengisi waktu luangnya dan menambah uang jajan, ia memutuskan untuk bekerja part time di sebuah toko bunga di dekat lounge nya. Dia berangkat dengan sepeda nya. Selama beberapa lama dia bekerja disana, dia sering menerima kritik karena rangkaian bunganya kurang cantik dan indah. Dia setuju, karena dia sadar dia sangat tomboy dan maskulin. Bagaimana mungkin dia berhubungan dengan sesuatu hal yang berbau feminim begitu. Tapi apa boleh buat, dia tetap harus bekerja di florist ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Upside Down Crown Princess Nanae's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang