Side by Side [Side Story]

4 1 0
                                    

Hari ini adalah hari terakhir kawan kawan Nanae berada di Midorikawa karena besok mereka sudah pulang ke Tokyo. Tokiya mengajak Rin ke markas kemiliteran tentara Midorikawa karena Tokiya ada jdwal untuk melatih mereka. Sebenarnya Rin tidak mau ikut kesini karena dia agak trauma dengan bunyi tembakan dan meriam, tapi Tokiya memaksanya jadilah dia ikut. Kali ini Rin datang belakangan diantar oleh Nanae.

"Kau akan kaget nanti melihat kakak disini"

"Memangnya kenapa?"

"Kakak sangat disiplin dan galak dengan pasukan militer Midorikawa"

"Tokiya galak?"

Nanae menganggukan kepalanya.

"Kukira dia tidak bisa begitu karena dia kan sangat halus. Bahkan kadang aku dan kau saja harus mengulang untuk mendegar apa yang dia bicarakan kan?"

"Itukan bukan ke petugas pemerintahan dan kemiliteran. Dia bahkan berbicara lebih halus lagi jika bertemu dengan rakyat.

"Tapi aku masih ragu bagaimana bisa dia galak?"

"Jangan kaget nanti ya"

Nanae hanya mengantar sampai depan markas saja, sisanya dia diantar ke dalam oleh pengawal Tokiya. Sesampainya di dalam, dia duduk di bangku tribun. Rin terpesona melihat Tokiya menggunakan baju militernya. Pengawal Tokiya mendampingi Rin di sampingnya.

"Yang mulia Tokiya sedang melatih menembak, nona. Tunggu sebentar ya"

Rin pun tersenyum dan mengangguk.

Rin melihat banyak sekali prajurit tentara disana. Mereka semua juga keren dengan seragam militernya. Tiba Rin dikagetkan karena Tokiya sedang memarahi prajurit karena lupa memakai topi dan menyuruhnya untuk mencarinya dan jangan kembali sebelum mendapatkannya. Dia juga memarahi prajurit yang postur tubuhnya tidak tegap. Dia juga memeriksa kerapihan para prajurit dan kelengkapan perlengkapannya termasuk senjata. Selain itu dia terlihat maraha sekali ketika tahu ada barisan yang kurang rapih, diapun langsung turun tangan untuk merapihkannnya.

"HEY, KALIAN INI NIAT TIDAK DATANG KESINI? NIAT TIDAK UNTUK MENJADI PRAJURIT TENTARA MIDORIKAWA? AKU TAK HABIS PIKIR, PADAHAL KELENGKAPAN, KERAPIHAN ITUKAN HAL BASIC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HEY, KALIAN INI NIAT TIDAK DATANG KESINI? NIAT TIDAK UNTUK MENJADI PRAJURIT TENTARA MIDORIKAWA? AKU TAK HABIS PIKIR, PADAHAL KELENGKAPAN, KERAPIHAN ITUKAN HAL BASIC. BAGAIMANA MUNGKIN KALIAN MELUPAKANNYA DAN MENGABAIKANNYA? AKU TAK MAU INI TERJADI LAHI DIKEDEPANNYA. MENGERTI?"

"SIAP MENGERTI, YANG MULIA KOMANDAN"

Rin yang melihat Tokiya begitu sangatlah kaget. Pasalnya dia terbiasa melihat Tokiya yang super halus dan konyol. Rin seperti melihat orang yang berbeda dengan Tokiya yang sejauh ini dia kenal. Tokiya memang cukup disiplin dan tegas dengan para pengawal, direksi kepemerintahan, intel dan maid. Tapi bagi Rin, kali ini benar benar bukan Tokiya. Apalagi jika Tokiya berhadapan dengan rakyat, Tokiya sangat menurunkan nada bicaranya dan memandang dengan penuh kelembutan.

"Seperti bukan si monyet ya? Ini Tokiya siapa ya? Benar kata Nanae"

Rin semakin bergidik ngeri ketika beberap prajurit ada yang masih saja salah dalam posisi memegang senjata. Apalagi dia sangat murka ketika ada beberap prajurit yang sasaran tembakannya selalu melesat padahal dia salah satu yang senior disini.

Upside Down Crown Princess Nanae's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang