Nanae tak pernah menyangka kakaknya akan memberikan takhta nya padanya hanya karena seorang wanita yang tak jelas asal usulnya. Dia tak mengerti apa yang terjadi dengan kakaknya hingga dia melepas jabatan dan gelar bangsawan nya demi hidup diluar is...
P.s media hanya untuk mendukung suasana, ekspresi dan latar.
Kini Midorikawa berada di bawah pemerintahan Samezuka dan para aliansinya. Sejak itu, kedua orangtua dan tiga paman Nanae disembunyikan dan diasingkan di istana Midorikawa. Mereka tidak diperbolehkan meninggalkan istana.
Keluarga Nanae sebenarnya mengetahui dimana keberadaan Nanae, namun mereka tak akan memberitahunya kepada siapapun. Hanya kepada petinggi intelijen kerajaan Midorikawa saja. Dan begitu pula intelijen Midorikawa tak akan memberi tahu dimana keberadaannya.
Raja dan pangeran Samezuka sebenarnya tak percaya begitu saja pada mereka saat mereka berkata tidak tahu dimana keberadaan Nanae sesungguhnya. Karena hal ini, raja dan pengeran Samezuka pun mengerahkan intel mereka untuk memata metai segala pergerakkan semua orang di Midorikawa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yang mulia Naru Midorikawa, hari ini aku aku bertanya kembali dimana Nanae?"
Ibu Nanae sudah tidak kaget jika Haruto menanyakan hal ini, pasalnya setiap Haruto bertemu dengan siapapun pasti dia akan bertanya dengan hal yang sama. Ibu Nanae sebenarnya sangat kesal dengan ulah Samezuka, namun dia masih berusaha sabar dan elegan dalam menghadapinya. Ia yakin semua akan kembali membaik.
"Katamu kau kan paling hebat kan? Ayahmu juga orang hebat kan? Lalu mengapa kau selalu menanyakan hal yang bahkan tak kuketahui. Aku saja kan kau tawan dan tak boleh pergi kemanapun"
"Baiklah. Tapi aku akan selalu menanyakan hal ini kepadamu, kan barangkali kau tahu. Oh iya satu lagi, aku tak suka jika kau berujar dengan tatapan tak suka padaku"
"Terserah aku, apa urusanmu. Aku bahkan tak peduli"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jelas ada Yang mulia. Aku ini kan calon menantumu"
Ibu Nanae yang mendengar ucapan Haruto tersebut pun hanya terbelalak dan menganga. Percaya diri sekali manusia ini, dia pikir. Bahkan sifat terlalu percaya dirinya lebih menjijikan daripada sifat jahatnya.
"Kipikir kau terlihat seperti tidak punya kaca diruanganmu"
"Terserah apa katamu, ibu mertua"
Orangtua Nanae dan para relatives nya pun sampai sekarang masih tak menyangka bahwa manusia itu sangat gila rupanya. Bahkan sang ayah sekarang merasa sangat bersalah pada Nanae karena dia pernah sangat setuju bahkan sedikit memaksa Nanae untuk bersama dengan Haruto. Benar benar manusia berbulu domba pikirnya. Ayah Nanae selalu merutuki kebodohannya yang bisa terkecoh oleh Haruto dan ayahnya, menjijikan bukan?
