Nanae tak pernah menyangka kakaknya akan memberikan takhta nya padanya hanya karena seorang wanita yang tak jelas asal usulnya. Dia tak mengerti apa yang terjadi dengan kakaknya hingga dia melepas jabatan dan gelar bangsawan nya demi hidup diluar is...
Tepat hari ini Nagisa, Rin dan Shotaro pulang ke negeri mereka berasal. Mereka semua sudah berada di dekat jendela dapur rumah Nanae yang sudah setengah rusak tersebut. Selain ada tiga orang, disana juga ada Nanane, Tokiya dan pengawal Kawaguchi. Mereka semua saling berpelukan sebagai salam terakhir sebelum mereka benar benar pisah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Rin, aku dan Midorikawa berhutang banyak padamu"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tidak, tuan Kawaguchi. Aku ikhlas dengan semua ini. Aku juga sangat berterimakasih pada Nanae yang sudah sudi menjadi kakakaku"
Nanae pun memeluk mereka bertiga secara bersamaan dengan sangat lama. Tiba tiba Nanae melihat Shotaro masih kecewa dengan Tokiya, jelas terlihat ada rasa kecewa yang begitu besar ketika Tokiya memeluk Shotaro, namun Shotaro lambat laun lebih dewasa dan mengerti situasi ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Baiklah kami pulang dulu ya"
Nagisa dan Shotaro pun sudah masuk ke jendela terlebih dahulu dan sudah ada di kamar Gou sekarang. Sementara itu, Rin masih berpelukan manja dengan Nanae. Setelah beberapa lama, Nanae pun melepasnya.
"Dadah, kakak ipar"
Rin hanya memutar bola matanya malas mendengar Nanae mengatakan hal tersebut. Sementara Tokiya justru tersenyum manis.
"Aku bahkan lebih muda satu tahun dari mu kan? Harusnya aku yang memanggilmu kakak kan?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
