• Part 1

532 45 6
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Bangkit Bersama

Di pagi hari, semua anggota keluarga ini sudah ricuh mereka semuanya sibuk dengan halnya sendiri karna mereka akan pergi keluar kota untuk berliburan.

ada yang sibuk dengan mengemaskan pakaiannya, ada yang sibuk selalu bertanya kepada ibunya, ada juga yang sibuk berantem dengan barang yang akan dibawa.

namun, hal ini sudah biasa bagi mereka justru sudah tradisi dikeluarga ini.

"ayooo, semuanya cepetan kenapa?
sudah siang macet jalannya nanti, aku malas sekali membawa mobil kalau padat jalannya", protes bapak yang sudah menunggu diluar sedari tadi

mereka semua keluar dengan bersamaan, dengan tangan yang penuh dengan barang bawaanya.

"boris, masukkan semua barangnya ke bagasi sana", suruh bapak dan dapat anggukan dari boris

Boris terbirit-birit membawa barangnya yang banyak ia susah sendiri membawa banyak barang ke bagasi, ia melihat ketiga adiknya yang berdiri manis hanya melihat dirinya saja.

"enak kali rupanya hidup kalian ini, sudah macam babu aku kalian buat.
CEPETAN, BANTUIN AKU JANGAN DIAM AJA PAOK!", protesnya dengan teriak kesalnya

mereka bertiga juga turun tangan membawa barang ke bagasi.
semua barang sudah mereka masukkan, mama selalu mengecek semua barang sebelum berangkat.
jika merasa semua sudah lengkap barulah mereka akan berangkat.

•••

mobil terus berjalan kencang,
semua keempat anak itu sudah tertidur pulas karna sedari tadi mereka ribut dan saling bercanda.

hanya sisa mama yang masih menemani bapak yang menyetir,
Namun bapak merasa matanya perih akibat merasa ngantuk.

"pak, kalau ngantuk cari la dulu tempat berhenti, istirahat dulu sebentar, bahaya loh", ujar mama menyuruh bapak

bapak tetap menolak karna ia hanya ingin cepat sampai "ndak usahla, biar cepat sampai kita kesana, aku kuat sampai sana nanti disana istirahatlah aku", ucap tolaknya

"Kau kalau ngantuk, tidurla saja tak usah kau pikirkan aku", sambungnya

Mamak hanya menggelengkan kepalanya saat bapak menolah, ia sedikit berwas was'an karna ia takut jika bapak akan tertidur tanpa sadar.

•••

mata bapak semakin rasa layu, ia sudah sangat tak mampu menahan ngantuknya itu namun ia tetap mencoba melawan ngantuknya itu agar ia bisa cepat sampai.
karna perjalanan tinggal 30 menit lagi, semakin besar ia berusaha menahan kantuknya.

Bangkit Bersama [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang