•••
Boris telah sampai dititik lokasi yang rigen kirimkan padanya.
disini benar benar hanya hutan pepohonan dan tak ada sedikitpun cahaya lampu hanya ada terang dari langit.ia tertuju kepada sebuah rumah petak yang berada didepannya itu, ia berfikir bahwa oki disekap disana.
ia berjalan melangkah menuju ke arah rumah itu dengan penuh keyakinan dan tekad dan walaupun ada rasa sedikit goyang di dirinya.
•••
didalam oki masih dengan badan yang terikat dan sekujur badan yang masih setengah kering.
ia merasakan badannya yang sudah mulai tidak beres, ia merasakan kedinginan dan bibirnya yang sudah mulai bergetar.
ditambah kurangnya oksigen diruangan ini membuatnya sangat terasa tersiksa.
ia berharap boris cepat menyelamatkan dirinya ia sudah sangat tidak sanggup.matanya bahkan semakin sayu, dan hampir sudah tak bertenaga
ia melemah.•••
"berhenti kau disitu!",
boris langsung menghentikan langkahnya dan menelan pil pait.rigen dan kedua anak buahnya sudah sangat menunggu kehadiran boris. Bahkan ia sudah tidak sabar mendapatkan uang yang ia tunggu tunggu.
"kau rigen kan?",
ucap Boris yang merasa tak asing dengan sosok yang berada didepannya.
ia mengenali rigen, karna rigen adalah teman dekat oki saat ia masih SMA.Rigen hanya senyum sinis kepada boris, ia tak perduli ia masih ingat atau tidaknya. yang ia butuhkan boris memberikan uang itu dengan cepat.
"mana 10jt?", tanya rigen.
boris melepaskan tas dari pundaknya dan mengambil uang didalam tas itu.
dan ia menunjukkan kepada rigen.semakin berbinar rigen melihat tumpukan uang berwarna merah itu. "berilah uang itu!", ujar rigen.
bibir boris tersenyum ngembang sempurna, sungguh tak mudah untuk mendapatkan uang ini.
"kasi dulu oki ke aku, baru aku kasi kan uang ini ke kau", ucapnya."tidak. berikan dulu!", sahut Rigen.
Rigen menyuruh kedua sang anak buahnya untuk merampas uang itu dari boris.
"kasi dulu oki ke aku, baru aku berikan uang ini!", tegas Boris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangkit Bersama [END]
Short Storysetelah terjadinya kecelakaan dan mengakibatkan kedua orang tua meninggal. Sosok, abang dan adik ini yang dulunya sangat harmonis dan hangat namun berubah disaat tiada lagi orang tua mereka. Mereka, hancur lebur tak ada lagi kehangatan dari mereka...