Bangkit Bersama [END]

• Part 9

•••

boris telah tiba dihalaman rumah, ia turun dari motornya dan menggandeng helm ditangannya.
ia membuka pintu belakang, dan mendengar keributan suara nyanyian berasal di ruang tengah.

ia menutup pintu, dan berjalan ke asal suara riuh itu.
ia melihat kedua adiknya yang sedang asik bernyanyi bersama,
mereka berdua asik dengan dunianya sendiri.

boris tertawa kecil melihat kelakukan kedua adiknya ini, sungguh sudah lama ia tidak pernah melihat pemandangan seperti ini lagi ditambah lagi adik kecil ketiganya yang sudah mau diajak bermain.

ia mengeluarkan hp dari sakunya, dan merekam keasikan mereka berdua dengan senyum yang mengembang sempurna, sayang momen ini jika tidak diabadikan, bukan?

hampir 5 menit ia merekam, lalu ia beralih ke arah meja makan.
ia membuka tudung saji, matanyaa berbinar melihat makanan yang sangat menggoda dan menggiurkan.

ia mengambil piring dan mengambil nasi "WAWW INI ENAK YAA MAKANANNYA", ucapnya dengan suara lantang

Bene dan inda yang mendengarkan hal itu, langsung berhenti bernyanyi dan beralih ke arah suara itu.

mereka melihat kehadiran boris yang tiba tiba, bahkan sudah duluan akan makan.

bene langsung melemparkan micnya dan bergegas ke meja makan dan di ikuti inda
"oh mak, parah Kali ahh, kita nungguin dia pulang. taunya dia main makan ajaa", protes bene Sembari duduk

boris hanya terkekeh saat bene protes "ya ku lihat kelen seru kali nyanyinya, ya ga enak la ku kacau kelen yang lagi konser itu kan", bolis menjelaskan maksudnya

"ada aja alasan kau, bang", tolak bene. inda hanya tersenyum melihat ke ricuhan bene

mereka menyantap makanan dengan nikmat, sampai tak ada perbincangan sedikit pun dari mereka.

"btw, akhir ini pulang cepet bang?", bene bertanya

boris yang sedap makan langsung tersedak saat bene melontarkan pertanyaan itu, inda yang peka langsung memberikan air kepada boris dan langsung di teguk oleh boris.

"makanla dulu", Boris berusaha mengelak

bene dan inda saling berlihatan, mereka tau jikalau seperti ada yang disembunyikan oleh abangnya.

•••

hari berganti malam,
burung yang berkicau telah hilang kembali kehabitatnya, matahari juga sudah terbenam.