• Part 5

358 28 16
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••


mereka telah selesai menyantap mie gommak yang disajikan oleh boris, semua perutnya terik

bene menepuk perutnya yang terasa penuh.

"lanjutlah tidur klean sana, besok klean skolah, telat nanti", ujar suruh boris kepada kedua adiknya

"Bang oki giman...",

"itu urusan ku", potong Boris jawab dengan singkat

bene beranjak terlebih dahulu menuju kekamarnya, tinggal indaa dan Boris.

inda menatap ke boris yang tengah kalut dan bingungg, ia menarik nafasnya dan bercoba untuk mengajak ngobrol abangnya.

"abang mau cari bang oki dimana?", inda mencoba basa basi

lamunan boris terbuyar saat inda bertanya kepada dirinya "ga tau aku nda",

"abang udah telfon dia?", tanya inda lagi

Boris hanya menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan indaa "nantila, tidurla sana kau besok juga kau skolah kan nda?", boris mengalihkan pembicaraan

inda hanya mengangguk pelan
"ehhh, besok aku ikut boleh ga?", tanya inda membuat Boris bingung

"maksud ku, ikut cari bang oki", indaa meluruskan

boris hanya tersenyum saat inda menawarkan hal itu "skolah aja la kau, urusan oki bisa ku sendiri",
boris menjelaskan kepada adiknya

"tapi kan Abang kerja, nanti bos abang marahh", ucap indaa membuat boris benar benar pusing

"nanti ku minta izin sama bos ku, amanlahh", jawab boris dengan santai

Inda bingung bagaimana ia bisa mengikuti abangnyaa besok, semua hal udah di cobanya, mau tidak mau ia harus nurut dengan abangnya.

"istirahatla kau sana", suruh boris dan dapat anggukan dari inda

•••

bene dan inda sudah siap dengan seragam batik sekolahnya, mereka sedang sibuk memasang sepatunya.

boris hari ini tidak berangkat awal, karna ia mendapatkan izin dari bosnya untuk masuk setengah hari. Kali ini ia yang akan mengantarkan adiknya ke sekolah.

"udah siap klean?", tanya boris melihat kedua adiknya sibuk memakai sepatu

Bene yang siap duluan, langsung mengangguk "udah bang",

Bangkit Bersama [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang