• Part 22

248 26 12
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Indraaaaa!",

pekik suara Boris membuat indra terbangun, kedua netranya terbuka dengan berat, indra membangunkan badannya dengan tangan kanan sebagai tumpuannya.

ia bangkit dari kasurnya, dan berjalan dengan sempoyongan keluar kamar.

indra menuruni tangga, rumah tampak gelap, bahkan tak ada siapa siapa saat ini, indra bergumam heran, lalu siapa barusan yang memanggilnya.

apakah itu hanya mimpi saja,
indra menoleh ke arah jam yang menunjukkan pukul 20.30 malam.
memang biasanya boris sudah pulang, tapi indra tak melihat boris.

indra menghela nafasnya, ia mencoba memberanikan dirinya, sejujurnya ia takut kalau itu adalah hantu yang memanggilnya.

Ia kembali menuruni anak tangga dengan langkah yang takut takut, ia ingin membuka pintu keluar, mungkin saja ada orang dibalik sana.

BANGGGGG!

suara letusan terdengar nyaring, indra langsung menutup matanya bahkan tangannya juga menutup kedua telinganya.

"HAPPY BIRTHDAY!",

indra yang tadinya ketakukan, langsung membuka kedua matanya dengan cepat, matanya membulat melihat boris dan kaluna yang tiba tiba saja ada dengan membawa kue.

indra berdiri ia sungguh malu dengan tingkat konyolnya tadi.

lantunan lagu happy birthday masih boris dan kaluna nyanyikan, indra hanya tersenyum tipis dan masih merasa tak sangka.

"yeaaa, ayo tiup!", ujar kaluna langsung mendekati indra

indra mengangguk dan akan segera meniup, namun, boris menahannya "jangan lupa, make a wish", indra mengangguk pelan.

ia memejamkan matanya, di hatinya ia berdoa dan segala keinginan dan permohonan terluapkan di doanya.

indra mengusap wajahnya dan langsung meniup lilin itu sampai mati "yeaaaaaa", semua bersorak gembira.

kaluna langsung memeluk indra
"ih, udah gede loh, kau ndaa",
indra tersenyum tersipu malu saat kaluna memujinya

"kaka doain ya, semoga diumur 17 tahun ini, indra jadi anak yang kuat, indra semakin baik, dan indra ga malu malu lagi dekat sama kaka ya", indra terkekeh mendengar ucapan dari kaluna

"makasih ka",

kaluna langsung memandangi ke arah boris dan memberikan kode kepadanya "ayo, giliran kau", ucapnya pelan.

Bangkit Bersama [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang