•••
suasana dirumah ini tak lagi sama seperti biasanya, tak ada lagi barang yang tersisa didalamnya. Beberapa sebagian barang sudah mereka jual, hanya tertinggal barang yang bagi Mereka berharga. beberapa kardus besar yang bertumpuk dengan isi barang barang yang sudah mereka pilah, dan akan tetap mereka bawa.
pintu sudah terkunci, dan kunci rumah itu akan mereka berikan kepada pemilik baru yang menempati rumah ini. berat rasanya, tapi itulah yang harus mereka perbuat saat ini. walaupun sebelumnya beberapa pihak tak setuju dengan rencana ini. Ketiga saudara ini sudah memutar otak untuk memutuskan keputusannya ini.ketiga saudara ini melangkah pelan membelakangi rumah dan berjalan keluar halaman rumah. bene menghentikan langkahnya dan membalikan badannya. Tatapannya sendu menatap ke arah rumah, terlalu banyak kenangan manis dan pahit di rumah itu, semua bagian sisi rumah ini banyak ceritanya.
boris mengelus pucuk kepala bene, ia paham dengan perasaan bene yang saat ini masih sulit mengikhlaskan kan. "yuk, ben." bene mengangguk pelan dan kembali menyusuli oki yang menunggu.
...
yusril dan aci sudah tiba dikampus lebih awal dari pada biasanya, tampak jelas wajah girang yang terpancar dari raut wajah kedua anak ini.
"Noh diaaaaa", ucap yursil menunjukkan ke arah indra yang berjalan ke arah mereka. berbeda dengan raut wajah indra saat ini, ia tampak tak bersemangat dan matanya merah jelas seperti wajah orang yang baru bangun tidur."ndraaaaaaaa", pekik aci yang membuat yusril menutupi telinganya karna suara cempreng aci "congek gue lama lama".
"Apaan sih. Kan dosen masuk jam 11. Aku masih ngantuk!",
"kek kaga tau wak-", mulut indra dibekap dengan tangan besar yusril. Yusril langsung mengkode kepada aci untuk menunjukkan suatu hal. Aci menunjukkan layar hpnya ke wajah indra dengan jarak yang dekat. Mata indra langsung membaca cepat isi teks di dalam layar itu.Matanya membulat saat selesai membaca itu, kesalnya seketika hilang dalam sekejap.
Ia menepis tangan Yusril yang masih melekat di mulutnya."INI SERIUSANNN?."tanyanya tak menyangka "yeaaa. kaga percaya bener. dibaca lagi itu yang kirim emailnya dan kantor mana!", tegas yusril menjelaskan.
indra langsung teriak kesenangan, ia meloncat loncat bagaikan tupai dengan perasaan yang sangat gembira.
"baru ini, gue liat ni anak perilaku aneh begini", celetuk aci jengkel kepada sikap indra yang tak seperti biasanya "dia aneh, kalau lagi seneng keknya", sahut yusril.
indra langsung meraih tangan yursil dan aci, indra berloncat loncat kesenangan, aci dan yusril juga ikut berlompat lompat kegirangan. Sehingga mereka memutar mutar dihalaman kampus itu.
Pentasnya kemarin menghasilkan karya yang sangat menawan dimata penonton. Mereka semua sangat senang dengan alur cerita yang mereka tunjukkan dipentas kemarin. Dengan ketertarikan mereka, sehingga pihak kantor KOMPAS TV mengundang mereka untuk wawancara dikantornya dan akan disiarkan keseluruh tv nasional.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangkit Bersama [END]
Short Storysetelah terjadinya kecelakaan dan mengakibatkan kedua orang tua meninggal. Sosok, abang dan adik ini yang dulunya sangat harmonis dan hangat namun berubah disaat tiada lagi orang tua mereka. Mereka, hancur lebur tak ada lagi kehangatan dari mereka...