•••
oki sedang berkeliling dengan sepeda motornya, ia ingin menikmati kota medan, sekeren dan megahnya kota jakarta, tetapla kampung asalnya pemenangnya dengan danau yang indah, dan alam yang masih sangat asri.
Sementara emon, sudah kembali ke jakarta duluan, karna ada urusan penting yang harus ia selesaikan disana.
ia berhenti disebuah warung yang biasa selalu ia datangi, bisa dibilang ia pelanggan setia di warung itu. Karna warung ini sangat tepat dengan berharap danau toba, yang menyejukkan mata.
ia menikmati keindahan Sembari dengan meneguk air kopi yang ia pesan.
sesekali ia membuka handphonenya, grup club bola selalu ribut di handphonenya, banyak team yang mengirimkan foto foto latihannya.
bibirnya tersenyum mengembang melihat foto itu.•••
indraa sedang duduk di taman seorang diri, seperti biasa ia selalu menghabiskan bekalnya seorang diri tanpa ada teman
karna sendiri jauh lebih seru dan tentram, dibandingkan harus berkumpul dengan yang lain.karna hari ini oki membuat bekal untuk dirinya, karna dari dulu ia adalah koki dikeluarganya hanya karna rasa malasnya itu ia jarang memasak.
padahl saat orang menyantap makanannya pasti akan selalu memuji enak, bukan karna ingin menghargai tapi itu memanglah nyata masakan yang paling perfect.
Ia melahap dengan nikmat, benar benar nikmat sekali masakan yang dibuat oleh abangnya. sesekali kepalanya bergoyang saat melahapnya.
namun...
bola basket yang ntah muncul dari mana menuju ke arahnya sehingga bekal itu terjatuh terlungkup, sehingga nasi dan lauk bertaburan di tanah.
tanpa mencari orang yang melakukan itu, indra langsung mengemaskan nasinya yang berhamburan dan membuangnya karna sudah tak layak di konsumsi.
"makanya makan dikantin!", seru anak itu kepada indraa dengan memegang bola basketnya dan langsung kembali pergi ke lapangan
inda hanya diam saat anak itu melontarkan kata itu kepadanya,
Ia menatap punggung anak itu yang sudah kembali bermain,
sungguh membuang waktu meladeni orang besar gaya seperti dia.ia menghela nafasnya, padahal perutnya masih terasa lapar, namun tidak apalah satu jam lagi ia akan pulang dan bisa makan dirumah.
ia memutuskan untuk kembali ke kelas, dan menunggu disana, namun namanya di panggil oleh seseorang, dengan cepat ia membalikkan badanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangkit Bersama [END]
Short Storysetelah terjadinya kecelakaan dan mengakibatkan kedua orang tua meninggal. Sosok, abang dan adik ini yang dulunya sangat harmonis dan hangat namun berubah disaat tiada lagi orang tua mereka. Mereka, hancur lebur tak ada lagi kehangatan dari mereka...