•••tempat yang mereka tuju menghabiskan waktu 30 menit perjalanan, namun kencangnya laju mobil yang surya bawa hanya memakan 25 menit perjalanan dan kini mereka sudah tiba di tempatnya. indra heran tempat apa yang mereka ajak, tak ada pemandangan yang indah sedikit pun dimatanya saat ini.
"ini tempatnya? kek empang doang." surya dan ibu hanya tertawa kecil saat indra melontarkan pertanyaan itu "kenapa ketawa?." tanyanya heran.
"belum sampe, kita harus jalan lagi untuk sampai ketempatnya."
"jauh ga?."
"4 jam paling." jawab surya dengan tenang
namun tidak dengan indra, mimiknya berubah memelas tak semangat seperti sebelumnya. lagi lagi ibu hanya bisa tertawa melihat perlakuan mereka yang tak ada habisnya "kamu ah sur, demen bener ngibulin indra." indra langsung menyiniskan surya saat tau itu adalah akal akalan darinya "5 menit doang." timbal surya.
"yaudah yuk, angkutin semua barangnya, keburu siang ntar panas."
semua langsung sibuk membawa barang yang mereka bekal tadi, seperti makanan, alat makan, dan alat piknik. sesudah semua, mereka langsung bergegas ke tempat yang sebenarnya, walaupun dengan kerepotan membawa barang yang lumayan banyak. tapi hanya indra dan surya saja, tidak dengan ibu, ia tak membawa apapun hanya tangan kosong sahaja.
5 menit perjalanan dengan medan yang sedikit rumit sudah mereka lewatkan, yah, pemandangan inilah baru membuat indra sangat terpukau. ladang rumput hijau yang indah dominan warna hijau, perpohonan yang rindang dan pemadangan kota jojga dari atas. suasana seperti ini sudah lama tak pernah ia kunjungi, terakhir pun ditaman sekolahnya.
indra langsung berlari ke arah pertepian, sungguh memukau pemandangan disini. kencangnya angin menyapu rambut indra sehingga rambut tebalnya itu berantakan, ia benar benar menikmati suasana ini, memang benar disaat perasaan sedang kacau cukup datang ketempat yang membuat kita senang untuk mengatasinya.
"ndraa." indra langsung membalik badannya, ia melihat surya memanggil dirinya, dengan cepat ia melangkah mendatangi surya dan ibu.
"kenapa bang?." ibu yang tadinya sibuk berselfie langsung mengarahkan kamera kehadapan mereka berdua "ayo kita foto." ajak ibu, namun indra menolak tak semestinya ia hadir diantara mereka lagi pula ia hanyalah orang asing.
"jangan malu malu, monyet." celetuk surya "ngga, ibu sama abang aja." tolaknya lagi. namun surya langsung menarik indra dan mereka mulai berfoto foto.
difoto itu mereka semua tersenyum dengan manis, kebahagian mereka terpancar difoto itu, bahkan difoto itu mereka terlihat seperti keluarga cemara. sejujurnya kalau bisa ungkapkan indra sangat senang dikelilingi orang baik seperti mereka, mereka selalu menerima indra baik layak seperti saudara sendiri.
"oh ya, surya indra sini."
mereka langsung mendatangi ibu dengan heran, ibu langsung menjejerkan surya dan indra bersampingan, merasa sudah pas posisinya ibu langsung mengeluarkan handphonenya dan memotret mereka berdua "senyum ya anak lanang ibu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangkit Bersama [END]
Short Storysetelah terjadinya kecelakaan dan mengakibatkan kedua orang tua meninggal. Sosok, abang dan adik ini yang dulunya sangat harmonis dan hangat namun berubah disaat tiada lagi orang tua mereka. Mereka, hancur lebur tak ada lagi kehangatan dari mereka...