• Part 29

194 28 13
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Wawancara kemarin, mengubah hidup indra. Sekarang namanya dan grup teaternya terkenal di penjuru Yogyakarta, bahkan diluar kawasan jogja.

banyak juga panggilan acara tv di ibukota jakarta sana, dan sempat juga ia habiskan waktu di ibukota sana bersama yusril dan aci.

bahkan juga, banyak pentas pentas yang ia adakan. kadang juga, beberapa produser yang terkenal memanggil indra dan temannya untuk bermain di teater yang ia adakan.

tapi ia tetap dengan jati dirinya sendiri, ia tetap tinggal dengan kostan kecilnya, tetap dengan pekerjaannya sebagai barista.
Hanya saja waktu nya bekerja ditempat tersebut jarang jarang hingga kadang surya sang partner bosan bekerja sendiri.

...

Malam ini, indra berencana untuk mengajak surya dan ibunya untuk makam malam. Bisa dibilang sebagai ucapan makasih untuk mereka, karna mereka selalu mendukung indra bahkan rela repot untuk indra.

indra sudah lebih dulu tiba direstoran yang ia pilih dan cocok untuk suasana makan bersama nanti. Ia menunggu kehadiran surya dan ibunya, matanya terus mencari kehadiran mereka.

Dan akhirnya matanya tertuju dengan sosok anak dan ibu yang sedang berjalan ke arahnya, bibirnya mengembang tersenyum ke arah mereka.

Kursi ia tarik, dan mempersilahkan ibu untuk duduk, sang ibu melemparkan senyuman kepada indra.

Indra langsung menarik kursi disebelah ibu, Surya yang melihat itu segera untuk duduk. Namun, dengan cepat indra yang menduduki kursi tersebut.

"Lu, niat kaga si. ngasi kursi ke gue?",

indra langsung memasang wajah heran, sejak kapan indra memberikan kursi ini kepasa surya. Padahal emang niatnya untuk dirinya sendiri.

"mandiri la bang, ada tangan kan?",

"Adalah",

"2 nggak, lengkap kan?",

surya mengangguk sembari melihat kedua tangannya dan memasang wajah bingung ke arah indra. "Yaudah, pake tangannya sendiri." Ujar indra.

surya langsung menendang kursi yang indra duduki, sehingga kursinya tergeser. Ibu hanya tertawa kecil dan menegur surya untuk bersikap sopan.

Indra langsung memanggil pelayan, sang pelayan dengan sigap langsung datang dan memberikan daftar menu kepada mereka.

indra menyodorkan menu itu kepada surya dan ibu terlebih dahulu, ia mendahulukan mereka untuk memesan duluan.

Bangkit Bersama [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang