24. "... Karena Nara?"

114 23 7
                                    

Umji tertunduk saat Sinbi sama Kino melotot sehabis dengar ucapannya.

"AP- ASTAGA. BENTAR GUE BUTUH MINUM." Sinbi ngambil minuman kaleng yang ada di atas meja dengan sembarangan lalu neguk isinya tergesa sebelum kemudian kembali bicara. "GILA LO, JI? YANG BENER AJA?"

"-rudy dong," sambung Kino dalam hati.

Eh- skip.

"Masa gue bohong, Bi? Gue juga bingung ini."

Kino terperangah. Kali ini bener-bener kaget. Gak tau bakal serumit ini cuma gara-gara ucapan asal temennya itu.

"Ji, astaga. Lo jago nyumpah dari mana sih?" katanya kemudian.

"No, gak gitu," bela Umji memelan. "Gue gak tau, asli. Kan cuma bercanda waktu itu, tapi jadinya malah begin-"

"Tiga cowok confess sama lo sementara posisinya lo udah punya pacar itu aneh, Umji.  Gak bisa dianggap normal."

Cewek bersurai cokelat itu kembali tertunduk lesu. "Terus gimana? Gue harus ngapain?"

Ini tiga hari setelah hari di mana mereka hadir di pembagian kelompok proyek pagelaran seni. Dan tepat pagi tadi, Juyeon nemuin dia di taman dekat perpustakaan dan ngungkapin perasaannya.

"Gue suka sama lo, Ji."

Selang dua jam kemudian, Wooseok yang awalnya anteng di kursinya mendadak minta dia bicara berdua di rooftop sekolah. Dan ya. Cowok itu ngaku kalo dia juga suka sama Umji.

Meskipun cewek itu posisinya pacar teman dekatnya.

Lalu Vernon, ah- Umji bahkan hampir menjerit saat cowok itu muncul di balik pintu kelas yang mulai kosong. Sinbi masih di toilet sementara Kino pergi ke ruang guru, jadi dia dalam kondisi sendiri saat cowok itu datang dan bilang kalo perasaannya udah gak bisa dia tahan. Umji harus milih. Karena anak-anak bengbeng bahkan sudah berhenti saling bicara karena kejadian itu.

"Jadi sebenernya lo ngejauh dari Seonghwa sepekan ini berarti karena Vernon?" tanya Sinbi yang dijawab anggukan oleh temannya itu. "Dia bilang loveade di botol itu gak diminum sama dia sendiri. Dia nyebutin ada berapa orang gak?"

Umji diem sebentar buat ngingat-ngingat ucapan Vernon siang tadi.

"Gue gak tau tepatnya. Intinya Juyeon ikut minum karena dia yang beli tapi gak kebagian. Gue tawarin aja dan dia terima. Habis itu gak tau lagi siapa aja yang minum sampai akhirnya Seonghwa nunjukin itu ke depan lo dalam kondisi habis."

Denger penjelasan Umji kompak bikin Kino dan Sinbi menghela napas panjang.

"Kita gak tau siapa aja yang minum tapi intinya Juyeon beneran minum. Targetnya kena."

"Ya. Dibilang salah sasaran enggak, tapi berhasil seratus persen juga enggak bisa. Ngeliat efeknya ke Vernon yang sampe maksa lo buat mutusin Seonghwa dan milih salah satu dari mereka itu berarti loveadenya beneran kerja."

Jujur Umji rasanya mau nangis aja. Dia kira dia bakal seneng karena Juyeon juga suka sama dia, tapi ternyata gak juga.

"Hidup lo jadi kek anime aja, Ji, direbutin cowok-cowok."

Sindiran Kino bener-bener bikin Umji sedih banget.

"Kalo seandainya gue minum itu juga apa enggak berabe kita?"

Sinbi menggeleng. "No, stop-"

"Lagian lo ngasal banget sih mulutnya."

L O V E A D E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang