30. "Selesai."

110 22 8
                                    

"Kenapa yang dibawa cuma tiga? Bukannya kemaren bikinnya empat?"

Karena hujan yang mendadak turun dengan derasnya, upacara pun gagal dilaksanakan. Berhubung guru pengisi kelas juga berhalangan hadir dan cuma diganti sama tugas, Kino, Sinbi dan Umji melipir ke tempat mereka bazar kemarin dengan ngebawa tiga botol loveade.

"Butuhnya cuma tiga. Seonghwa udah gak lagi," jawab Umji.

"Putus beneran?" tanya cowok satu-satunya di antara mereka bertiga itu.

"Iya."

Sinbi sempet liat-liatan sama Kino sebelum ngelirik jam tangannya lalu duduk di sebelah sang temen.

"Kemaren lo dateng sekitar jam tujuh lima puluh menit. Habistu kita berdua nyiapin jualan sekitar sepuluh menit, baru lo ngucapin mantra loveade itu," ucap Sinbi kemudian.

"Berarti sekitar jam delapan pas ya?" gumam Umji yang diangguki si rambut perak. "Bentar lagi jam delapan."

Jam tangan Sinbi nunjukin pukul tujuh lewat lima puluh tujuh menit. Mereka duduk bertiga dalam diam. Baik Kino dan Sinbi gak tau kenapa cuma ada tiga botol loveade, bukannya empat. Padahal tadi jelas-jelas mereka ngeliat ada satu botol lainnya di dalam tas Umji.

Kino berdehem sampai keduanya noleh. "Ngucapinnya hati-hati, Ji. Bukan biar mereka gak suka sama lo, tapi minta hilangin mantranya aja," katanya.

Terus Sinbi nganggukin kepalanya tanda setuju. "Betul tu. Kalo soal ngasih ke mereka, biar kita aja."

Umji ngangguk paham. Menghela napas panjang sambil memejamkan mata. Di pangkuannya ada tiga botol loveade yang terbungkus kantong plastik. Dia lagi memfokuskan diri buat ngulangin kata-katanya.

Digit angka di jam digital Sinbi terus bergerak maju. Cowok berambut hitam dan cewek bersurai perak itu terus aja ngeliatin Umji dengan serius.

07.59

Ini kesempatan mereka yang paling diharapkan keberhasilannya. Dari segi waktu, tempat, dan kondisi cuaca saat ini juga sama. Harusnya berhasil.

08.00

"Sekarang, Ji."

Dengan jantung berdegup kencang, Umji pun narik napas sejenak sebelum kemudian ngucapin permohonannya.

"Loveade ini ngebatalin mantra loveade sebelumnya. Yang minum ini bakal kembali normal seperti sebelumnya."

Sinbi menghela napas lega setelah temennya itu ngucapin permohonannya dengan lancar. Lalu dia dan Kino diam. Mereka sama-sama nunggu petir yang waktu itu muncul sesaat setelah Umji ngucapin mantra loveade pertama.

"Petirnya," gumam Umji berharap. "Ayo muncul-"

JDERRR!

"Di-acc, Ji!"

Kino cuma bisa senyum saat kedua temennya itu langsung berpelukan. Padahal hujan yang deres itu lumayan bikin mereka basah, tapi kayaknya Sinbi dan Umji gak peduli deh. Pokoknya yang penting loveadenya jadi.

"Istirahat nanti gue ama Kevin ngasih ini ke Vernon sama Wooseok. Kino, lo yang kasih ke Juyeon ya?" Sinbi ngeliat ke Kino yang langsung ngangguk sambil ngerangkul bahu Umji. "Alhamdulillah, Ji. Asli gue terharu banget. Mudah-mudahan beneran kerja yak."

Umji ngangguk. "Aamiin, aamiin. Kalo gitu ayo kita balik ke kelas."

Ketiganya jalan balik ke kelas dengan langkah ringan. Pokoknya semua masalah di kesampingkan dulu, yang penting ini udah selesai.

Semoga.

***

"Tumben banget lu ngasih minuman, Pin. Makasih yak."

L O V E A D E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang