Jimin mengambil remahan cone es krim yang terkumpul pada sebuah wadah. Ia ambil lalu memasukkannya ke mulut, mencoba bagaimana rasanya. Jimin masih mengecap rasanya, biasa saja dengan sedikit rasa manis yang dapat terkecap lidahnya.
"Jimin kenapa makan itu? Ambil saja eskrimnya langsung, kau boleh memakannya." Seorang karyawan yang lebih tinggi pangkatnya memergoki Jimin.
"Ah! Tidak. Aku hanya mencobanya, sayang sekali selalu dibuang. Pasti menghabiskan banyak adonan." Jimin terlihat agak malu tertangkap basah mencobanya. Jimin beralibi sebisanya menghindari rasa malunya.
"Kalau tidak ingin dibuang, kau bisa membawanya," ujarnya ramah.
"Ah tidak apa. Tidak usah."
Sebenarnya sayang. Seperti yang dikatakan Jimin sebelumnya, remahan cone es krim itu pasti dihasilkan dari banyak adonan, melihat sebanyak apa remahannya. Tapi bisa apa, karena cetakan cone bentuk ikan itu pasti selalu meleber ke samping saat dicetak, alhasil pasti harus dirapikan dengan dipotong sebelum dijual.
Jimin bekerja di toko kue, hanya sebagai tukang cuci piring paruh waktu. Ia memang miskin, penampilannya juga menunjukkan hal serupa, tapi Jimin tetap saja gengsi membawa bahan sisa itu. Ia malu karena ia miskin, selain itu Jimin juga tidak ingin dikasihani dengan diberi yang lain-lain saat pulang malam jika orang-orang tau ia membawa remah itu.
Nanti mereka kasihan melihat Jimin, dan rasa iba itu tidak akan habis sampai di situ saja. Orang-orang mungkin akan mulai memberikan banyak hal untuk Jimin. Jimin akan merasa segan dan tidak enak lagi bekerja di sana. Jimin masih bisa makan meskipun bahkan hal prioritas seperti kebutuhan terkadang masih tidak mampu Jimin beli. Tapi Jimin bangga bisa bertahan hidup dengan tenaganya sendiri meskipun ia tidak berpendidikan.
Vote saja!⭐
![](https://img.wattpad.com/cover/327779193-288-k565333.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just a Moon
FanfictionOnescene! Boyslove! Kuputuskan untuk selesai sampai bab 35 karena kupikir sudah terlalu banyak, selain itu aku sudah mulai kehabisan ide. Hanya mengabadikan ide random dalam bentuk tulisan pendek yang kelewat jelek, agar tidak hilang tertumpuk memor...