"Dek, ibu sakit."
"Ibu kenapa, hyung?"
"Ibu keracunan makanan. Tapi sekarang ibu sedang menuju puskesmas bersama paman."
Jimin mulai berkaca-kaca, tapi ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Kaki dan tangannya terasa dingin, perutnya juga tiba-tiba terasa perih.
"Semoga ibu baik-baik saja. Kalau sudah pulang kabari, atau telpon lagi, ya, hyung!"
"Hyung-" belum selesai Jimin berbicara pada Namjoon-hyungnya, kakaknya itu sudah memutus sambungan telepon.
Jimin menangis dalam kamar mandi, dadanya terasa sangat sesak hanya untuk sekedar menarik nafas. Jimin teringat bagaimana mulanya ia berada di rumah orang kaya ini, suaminya, Min Yoongi.
Musibah yang datang bertubi-tubi seperti di drama-drama yang membuat ia berada di sini. Mengganti statusnya. Mengikat kakinya untuk bisa berjalan lebih jauh.
Jimin sesungguhnya adalah anak orang kaya yang mengalami kebangkrutan karena ayahnya terserang stoke. Ia anak yang paling dikasihi dan dimanja dibanding kakaknya. Bahkan saat itu ia terancam putus sekolah ketika tinggal setahun lagi lulus dari sekolah menengah.
Lalu semuanya mulai memburuk sejak saat itu. Kakak dan ibunya mengalami depresi. Dan parahnya 2 tahun setelah itu, ibunya didiagnosa mengalami kerusakan pada ginjalnya. Beberapa bulan lalu tepatnya, saat kakanya menelepon ketika Jimin masih berada di perantauan untuk bekerja.
Hanya beberapa minggu sebelum ia dinikahi seorang pria yang hampir 12 tahun lebih dewasa dari dirinya.
Jimin dinikahi sebagai bayaran untuk suaminya kini, yang memberikan pengobatan dan pekerjaan kepada kakaknya. Namjoon sebelumnya memang tidak bekerja untuk menjaga ayah mereka yang stroke, ditambah ia juga berkewajiban bekerja membantu ibu dan berada di sisi sang ibu yang jadi tulang punggung.
Kini Namjoon mendapat pekerjaan pada anak perusahaan Yoongi. Ayahnya hidup dengan damai di tempat rehabilitasi. Namjoon bertanggungjawab menjaga ibu. Mereka juga sesekali menjenguk ayah di rumah sakit.
Sebelum hari ini tiba, sebelum Jimin merusak laptop berharga seorang Min Yoongi, yang harganya lebih mahal dari seluruh organ tubuh Jimin yang jika dijual pun tidak akan cukup mengembalikan data penting di dalamnya.
Sebelum ini Yoongi selalu mengikat Jimin dengan mengatakan jika Jimin berusaha lepas dari jerat di kakinya, maka semuanya akan hancur. Ayahnya mungkin akan terlantar. Kakaknya menjadi pengangguran dan entah apa yang terjadi pada ibunya ketika melihat semua itu.
Yoongi itu terkenal akan kelicikannya, itulah mengapa ia menjadi lelaki sukses dengan bantuan otak cerdasnya juga. Bahkan tidak ada yang tahu seberapa banyak harta tersembunyi milik seorang Min Yoongi.
Tidak ada yang spesial dari Jimin, hanya seorang Min Yoongi mungkin bosan dengan hidupnya sekarang sampai menaruh obsesi pada Park Jimin si paling ternistakan dunia, menurutnya.
Hanya seorang Min Yoongi yang tahu kalau kesalahan Jimin hari ini adalah hasil rekayasa yang ia susun sendiri rencananya.
Rencananya sederhana untuk seorang Jimin yang merasa harga dirinya serendah tubuh pendeknya. Hanya dengan meminta tangan mungil jimin mengetikkan sesuatu atas arahan dirinya pada laptop berharga itu untuk membuat semuanya data penting hilang begitu saja karena Jimin salah pencet.
Saat dimarahi, Jimin menangis sesegukan dan meringkuk di samping meja kerja Yoongi. Mana tahu ia apa yang terjadi, ia bahkan tidak pernah punya laptop meski anak seorang bos dulunya.
"Apa yang akan kau lakukan untuk menebus kesalahanmu itu, Park Jimin?" Yoongi melipat tangannya di hadapan Jimin yang masih berjongkok. Menampilkan smirk yang amat tampan di bibirnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/327779193-288-k565333.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just a Moon
Fiksi PenggemarOnescene! Boyslove! Kuputuskan untuk selesai sampai bab 35 karena kupikir sudah terlalu banyak, selain itu aku sudah mulai kehabisan ide. Hanya mengabadikan ide random dalam bentuk tulisan pendek yang kelewat jelek, agar tidak hilang tertumpuk memor...