Ice Cube

40 7 0
                                    

Beberapa chapter ke depan bakal sedikit menambah dosa dibaca di bulan ini, hanya sedikit kok✌️

"Hyungie, terima kasih. Jimin senang sekali," ujar Jimin saat memeluk Yoongi. Yoongi juga tidak kalah senang melihat Jimin seceria ini.

Alasan Jimin berterima kasih adalah mereka baru saja pulang dari pasar malam. Jimin senang karena mereka jarang sekali menghabiskan waktu belakangan ini. Mereka sama-sama sibuk akan pekerjaan masing-masing.

Yoongi juga bahagia, ia merasa amat dihargai. Hanya dengan mengajak kekasihnya ini kencan di pasar malam dan membelikan ia serba-serbi jajanan, Jimin begitu terlihat senang.

"Hyung mencintaimu, Jim." Yoongi nampak kewalahan meladeni Jimin yang melonjak-lonjak senang dalam pelukannya.

Tiba-tiba Jimin melepas paksa pelukan Yoongi. Yoongi tidak bereaksi, tapi ada sesuatu yang lain yang merespon.

"Ah! Jimin panas, hyung. Jimin mau mencari es untuk membuat minuman," ujar Jimin berjalan menjauhi Yoongi menuju dapur. Apa yang barusan ia bilang?

Jimin merasa panas. Apa karena ia terlalu bersemangat meloncat-loncat di pasar malam tadi? Tapi malam-malam begini bisa panas memangnya. Atau sesuatu yang lain penyebabnya.

Aduh! Pipi Jimin panas mengingat sesuatu yang keras menyentuh perut bawahnya saat berpelukan dengan Yoongi tadi.

Jimin bohong kalau ia merasa haus. Nyatanya ia berdiri di depan kulkas hanya untuk menggosok es pada pipinya yang terasa panas. Jimin mulai merasa tegang tak karuan. Untunglah Yoongi tidak mengikutinya kemari.

Pipi Jimin yang panas mulai memerah karena es yang ia gosok. Air lelehannya menetes dari pipi gembilnya, tidak lama muncul sebuah senyum mencurigakan.

⚠️⚠️⚠️

Jimin memasuki kamar dengan membawa semangkok balok es kecil. Netranya tidak menemukan Yoongi di dalam kamar, tapi suara air dari kamar mandi menandakan orang itu ada di sana.

Jimin naik ke atas tempat tidur setelah menanggalkan seluruh pakaiannya. Niatnya Jimin ingin bermain dengan Yoongi tapi setelah lama menunggu, Yoongi tak kunjung keluar dari kamar mandi. Hampir 15 menit ia menunggu. Apa memangnya yang Yoongi lakukan selama itu, huh?

Jimin tidak tahan membiarkan analnya mengeluarkan lubricant dengan sia-sia. Lantas ia memasukkan satu jarinya dan memainkannya di sana. Berangsur-angsur hingga berakhir empat jari yang membuat ia keluar dalam waktu beberapa menit.

"Akh... Anghh... Hyungie~" panggilnya pelan. Jelas tidak akan terdengar dengan jarak dan suara air di dalam sana.

Jimin menungging di tengah tempat tidur. Memasukkan tangannya di sela paha setelah mengambil sebuah balok es yang mulai berair meleleh.

Angghh...

Jimin mendesah panjang saat balok es persegi itu masuk ke dalam analnya. Rasanya dingin dan anehnya Jimin semakin bergairah. Lantas ia masukkan lagi balok es lain setelah mengambilnya. Beberapa balok sudah masuk dan Jimin mencoba memasukkan lagi, tapi-

Agkhh!!!

Balok terakhir kembali keluar dan jatuh. Analnya sudah penuh dan tampak air meleleh di sana. Yoongi yang keluar hanya dengan memakai handuk sepinggang pun terlonjak kaget dengan mata membola melihat apa yang Jimin lakukan setelah ia mendengar pekikan sakit barusan.

"Jimin!" Yoongi mendekat setelah melepas handuknya begitu saja. Betapa menggodanya pantat memerah yang basah itu. Menungging tinggi seperti menantang penisnya untuk masuk.

Sial!

Sia-sia Yoongi memuaskan dirinya sendiri di kamar mandi barusan.

Plak!



Oh ya, aku masih punya stok untuk 2 hari ke depan. Jadi, nantikan! Annyeong

Just a MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang