Aku menyayangi orang-orang yang ada di sekitarku, namun hanya ada satu yang aku cintai dengan sangat.
Jika aku disuruh memilih, aku yakin dengan jawabanku kalau Namjoon menjadi akhirku, meskipun yang lebih aku cintai itu adalah Jungkook.
Aku mencintai Jungkook, sangat mencintainya bahkan. Tapi Namjoon lebih membutuhkan cintaku.
Sejak kami debut beberapa tahun lalu, Namjoon sangat bekerja keras melebihi siapapun, menurutku. Karena kami melakukannya bersama. Kami merasa menjadi anggota yang paling tidak kompeten hingga harus berlatih lebih keras.
Aku tahu bagaimana Namjoon bekerja keras selama ini, tapi yang lainnya memiliki bakat alamiah untuk lebih dicintai orang lain tanpa melakukan usaha seberat Namjoon. Katakanlah aku kasihan padanya.
Karena alasan itulah aku akan mencurahkan seluruh cinta yang bisa aku berikan untuknya. Seluruh usaha yang ia curahkan tidak sebanding dengan cinta yang ia dapatkan.
Aku mencintai Jungkook melebihi diriku sendiri, tapi kurasa sudah cukup banyak cinta yang ia dapatkan selama ini. Aku memang terlihat egois, tapi aku yakin dengan pilihanku. Karena tidak pernah sekalipun aku mencintai isi dunia dengan harga mati, selalu ada yang bisa menggantinya. Jangan ragukan kesetiaanku.
Dengan tulus aku akan menjadi alasan terakhir yang ia punya untuk bertahan jika semua orang meninggalkannya. Aku ingin memeluk dan mengusap punggungnya saat dia menangis. Akan kujadikan senyumannya itu sebagai bagian dari hidupku.
Aku bahkan tidak perlu mengatakan kalau aku lebih mencintai orang lain, dia tidak perlu tahu. Karena aku akan mencintainya melebihi dunia mulai sekarang.
Dan aku melakukannya.
Dia menggendongku hari ini, dan itu pertama kalinya aku digendong seseorang. Aku sangat sangat menyukainya. Aku selalu ingin melakukannya. "Aku senang sekali."
"Kenapa?"
"Aku selalu ingin melakukannya dan kau adalah orang pertama yang bisa dan mau melakukan itu untukku," Namjoon hanya terkekeh dan mulai mempermainkanku sampai aku harus memeluknya lebih erat.
"Terima kasih. Aku mencintaimu, duniaku, Jin."
"Kenapa kau yang berterimakasih, seharusnya aku, karena kau mau menggendongku," Namjoon tidak merespon apapun, tapi sesaat kemudian ia menatapku lebih sayu.
"Bolehkan aku jadi pria brengsek sekarang?"
"Apa?"
"..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Just a Moon
FanficOnescene! Neverending! Boyslove! Hanya mengabadikan ide random dalam bentuk tulisan pendek yang kelewat jelek.