"Maaf, tuan." Jimin menangis tersedu, berlutut menyatukan kedua tangannya di hadapan sang tuan. Jimin baru saja dipukul hingga tersungkur ke lantai karena membuat 2 loyang kue karamel buatan Yoongi gosong. Padahal satu jam lagi pemesannya akan datang mengambil. Dan satu jam tidak akan cukup untuk membuat 2 loyang kue karamel sudah ada dalam dusnya.
"Apa kubilang, kan! Kataku tunggu di sini sampai kuenya matang. Tapi kau malah meninggalkannya!"
"Maaf." Jimin ketakutan. Air matanya mengalir deras. Dia telah lalai, dasar tidak berguna.
"Kau itu pelupa, ceroboh dan bodoh! Bagaimana aku bisa memberikan kue gosong pada pembeli begitu, hah?!"
Jimin sakit hati. Dia tau dia itu ceroboh, tapi rasanya sakit sekali dihina di depan muka seperti ini. Sebegitu tidak berharganya dirinya.
"Kemari! Aku akan memberikan hukuman yang pantas diberikan pada seorang jalang," ujar Yoongi sarkas.
Tidak menemukan pergerakan dari Jimin, lantas Yoongi mendekat untuk menarik kerah kaos kumal Jimin. Menariknya berjalan mendekat kue yang masih ditaruh di samping oven besar yang berdiri setinggi dada tersebut.
Apakah Jimin akan dipanggang dalam oven besar ini?
Tapi nyatanya perkiraan Jimin salah, karena Yoongi malah menutup pintu oven yang masih panas tersebut. Dan tanpa diduga-duga Yoongi menurunkan celana training Jimin beserta dalamannya hingga teronggok di kaki.
Jimin membola terkejut. Jangan, jangan sampai apa yang Jimin pikirkan-
"Aaaghh... Ampun! Ampun, tuan!"
Pantat putih nan penuh luka itu ditempelkan oleh Yoongi pada permukaan oven panas.
"Sa-sakit! S-sakit! Akhh!!!" Jimin menggapai-gapai bahu Yoongi yang memegang pinggangnya. Panas sekali, sakit, pantatnya terbakar bersama luka-luka yang lebih dulu menghiasi kulitnya yang tidak cantik lagi tersebut.
Penyiksaan yang berdurasi semenit itu berhenti ketika Yoongi menarik pantatnya menjauh untuk digantikan dengan kepunyaan Yoongi. Pantat memerah itu terhentak-hentak menyentuh pinggul Yoongi. Tentunya perih, baik dari luka bakarnya ataupun lubangnya yang dimasuki tanpa persiapan.
Bagi Yoongi, menyiksa Jimin adalah hal paling menyenangkan, terlepas bagaimana nanti ia menghadapi orang yang akan mengambil kue pesanannya.
Jangan lupa vote!⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
Just a Moon
أدب الهواةOnescene! Neverending! Boyslove! Hanya mengabadikan ide random dalam bentuk tulisan pendek yang kelewat jelek.