⚠️Slowy⚠️

26 8 0
                                    




"Jiminie, hyung sangat mencintaimu."

Jimin tersipu malu. Tubuh telanjangnya merona ditatap se-memuja itu oleh Yoongi. Wajah merahnya ia tutupi dengan kedua tangannya dari pandangan Yoongi yang tengah mengukungnya.

"Jiminie cantik sekali."

"Ah, hyuung!"

"Jiminie mencintai hyung juga, kan?"

Jimin meraih punggung Yoongi untuk ia peluk erat. Menyembunyikan wajahnya yang panas pada ceruk leher Yoongi. Aroma maskulin yang paling disukai Jimin menguasi indera penciumannya seketika. Jimin juga sangaat mencintai Yoongi. Mengusap punggung telanjang Yoongi dengan kulit yang lebih putih darinya itu.

Yoongi membaringkan Jimin lagi untuk sekedar ia pandangi keindahannya. Jimin imut. Jimin manis. Jimin cantik. Jimin adalah malaikat yang membuat Yoongi beruntung bisa memilikinya. Lihatlah bibir merahnya yang semakin bengkak setelah puas Yoongi ciumi sebelumnya.

"Hyung mencintaimu, jadi jangan takut pada hyung, ya? Hyung akan mengajari dan membimbingmu. Hanya lihat wajah hyung, ini tetaplah Yoongi hyungmu."

Yoongi mulai membelai kedua lengan atas Jimin ketika lidahnya menyapu puting Jimin yang telah mencuat keras. Jimin masih malu-malu mengeluarkan suaranya, ia menahannya sebisa mungkin.

Yoongi melepas hisapannya pada puting Jimin untuk memandangi perut kotak Jimin. Mengelus kedua sisi pinggangnya yang kecil seperti milik wanita. Menekannya dengan kedua ibu jarinya di masing-masing sisi untuk menghantarkan perasaan senang pada perut Jimin.

"Hyung!"

"Tidak apa, Jimin. Berteriaklah sesukamu, hyung malah akan semakin senang jika kau juga senang dan tidak menahan diri."

Jemari Yoongi mulai beringsut turun ke bawah pantat bulat Jimin yang besar. Meremasnya beberapa kali dengan gemas. Yoongi ingat, melihat Jimin memakai jeans ketat membuat pantatnya terlihat lebih bulat dari miliki wanita sendiri. Nyatanya jika tanpa tertutup begini jauh lebih bulat besar menggairahkan dengan rona merah jika terkena sedikit saja tekanan. Yoongi suka.

Tangannya membawa paha sekal Jimin untuk terangkat dan melebar. Paha berototnya tetap terlihat jenjang. Membelainya sedikit hingga bergetar ringan ketika ia berada diantara keduanya. 

Lihat. Penisnya menegak dengan ujung memerah dan kulit putihnya membuat terlihat begitu cantik. Bahkan lubangnya di bawah sana tak kalah merahnya diantara kulit halus nan lembut seperti bayi itu. Sekali lagi, Yoongi beruntung.

"Bersiaplah." Yoongi membaluri jari tengahnya dengan lube yang sudah tersedia di atas kasur sebelumnya.

"Hyung masuk." Sekali dorongan terlalu dalam karena licinnya jarinya membuat Jimin memekik sakit.

"Hyung! Sakit, hyung. Jimin sakit. Hyung hanya memikirkan keinginan hyung saja." Jimin merengek marah, tampak seperti ia hampir menitikkan air matanya karena Yoongi tak sengaja menyundul gerbang masuknya terlalu keras.

"Maaf, tadi hyung tidak sengaja, Jimin. Hyung sayang sekali dengan Jimin."

Yoongi bergerak memutar kecil untuk membiasakan lubang Jimin agar lebih mudah melebar. Memajukan sedikit jarinya hingga tertahan oleh sesuatu. Napas Jiminn tercekat merasakan tekanan itu.

"Kau merasakannya, Jim? Ini adalah gerbang pertahananmu. Jika aku berhasil melewatinya, dinding ini akan melemas dengan sendirinya dan kau tidak akan merasakan sakit lagi."

Yoongi menyundulnya ringan beberapa kali dengan gerakan ke samping mengikuti. Setiap sundulan akan ia tambahkan kekuatan dorongannya. Hingga beberapa kali, jalan itu mulai terasa terbuka sehingga Yoongi terus mendorongnya perlahan. Jimin pun merasakan nyeri hingga ia menahan napas dengan jemarinya mengenggam kuat sprei di bawahnya.

"Ah!" Yoongi memutar beberapa kali agar otot Jimin melemas dan tidak kembali kaku. Lalu ia dorong dan tarik jarinya beberapa kali. Saat dirasa sudah cukup rileks, Yoongi mencabut jarinya keluar untuk segera ia dorong perlahan penisnya masuk sebelum otot Jimin menutup lagi. Perlahan dengan gerakan memutar sesekali, karena tetap saja ketika kepala penisnya akan melalui gerbang masuk Jimin agak susah. Meski sudah dibiaskan, tapi ukuran penisnya jelas lebih besar dari jari sehingga lubangnya harus lebih meregang.

Jimin semakin gelisah dengan menggelengkan kepalanya serta bibir yang ia gigit. Menahan napas lalu membuangnya keras dengan dada naik turun saat Yoongi berhasil masuk sepenuhnya tanpa membiarkan Jimin merasakan kejutan sakit.

Yoongi berdiam sejenak menatap Jimin yang mulai membuka matanya. Mereka saling bertatapan, Yoongi mulai mengelus keringat di dahi Jimin. "Sakit?"

"Nyeri sekali. Perih, panas."

Yoongi memutar pelan penisnya sehingga anal Jimin merespon dengan mengetatkan dan melebarkan bergantian. Ia belum berani bergerak keluar masuk, membiarkan Jimin merasakan dan membiasakan analnya melebar.

Yoongi memegangai tangan Jimin yang mencari pegangan ketika ia mulai maju mundur kecil. Tusukannya semakin dalam seiring bertambahnya tempo. Hingga semakin cepat, terlalu dalam dan menariknya hingga keluar dari dinding pembatas tadi. Lalu menyundul masuk lagi hingga Jimin merasakan sensasi sakit ketika Yoongi memasuki gerbangnya yang menutup jika Yoongi keluar. Dan nikmat ketika kedalamannya mampu menyentuh prostat Jimin. Tusukan konstan tersebut mampu membuat nyeri pada kandung kemih Jimin yang tertekan dorongan keras Yoongi.

Kandung kemihnya nyeri akibat tekanan kepala penis Yoongi sehingga Jimin merasa ingin buang air kecil. Jimin menahannya. Jauh di ujung, dalam perutnya terasa nikmat sekali, tapi dinding lubangnya sakit bersamaan kandung kemihnya. Perasaan itu tercampur aduk, tapi Jimin lebih merasakan nikmat yang membuatnya tidak waras.

Anal Jimin berkontraksi mengiringi rangsangan Yoongi. Tubuhnya mulai melengkung dengan paha bergetar, pertanda ia akan segera sampai. Maka Yoongi semakin cepat mengejar kenikmatannya agar berbarengan dengan Jimin. Jika ia datang lebih lambat dan terus bergerak hingga Jimin selesai dengan euforia, bisa-bisa Jiminn akan kesakitan karena otot analnya pasti menutup dengan konstan. Memaksa lubangnya kembali pada ukuran normal.

Maka saat Jimin mengeluarkan cairannya, Yoongi mendapatkannya juga pada 2 tusukan setelah Jimin keluar. Bahkan belum habis cairan Yoongi keluar, ia sudah mencabutnya dengan ujungnya masih mengeluarkan sisa-sisanya. Yoongi berhasil keluar saat Jimin menyelesaikan euforianya yang berlangsung hanya beberapa detik setelah keluar tadi. Meski begitu Jimin masih sempat merasakan tarikan sakit saat kepala penis Yoongi melewati gerbangnya yang langsung menutup cepat.

Jimin langsung menjatuhnkan pahanya ke kasur dengan getaran kecil di pantatnya. Tubuhnya lemas sekali sehingga ia tidak mampu untuk sekedar meluruskan kakinya agar tidak mengangkang.

"Jiminie hebat." 

Yoongi tidak akan melakukan ronde selanjutnya karena Jimin baru merasakan pengalaman pertamanya. Tidak akan mudah baginya memasuki Jimin lagi setelah keluar dari pengalaman pertama tersebut. Pasti analnya akan mengalami trauma singkat sehingga langsung menutup. Untuk beberapa waktu ke depan, otot analnya tidak akan bisa rileks melebar akibat kejutan trauma tersebut.










Hampir 1k, astaga!!! Setelah ini baca juga oneshoot sebelah, yaa!? Kehabisan stok.

Vote!⭐

Just a MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang