Smp🍁

533 28 0
                                    

Aku memeluk tubuh nenek ku yang sudah tertutupi kain panjang, Aku hanya menangis... Nenek bilang akan menunggu ku di teras setiap Aku pulang mengaji, tapi malam ini nenek pergi, Aku juga tak tau apakah nenek masih menunggu ku pulang mengaji

"NENEK!!!!! HIKS NEEEEKK.... HIKS HIKS NENEK......!!!! JANGAN TINGGALIN ZAYA NEKKKK!!!!! HIKS HIKS" aku berteriak sambil menggoyang kan badan nenek, al datang memeluk ku dari belakang mencoba menenangkan ku,

"zaya.... Sabar yaaa itu cobaan dari allah, zaya harus kuat zaya gaboleh nangis nanti nenek zaya sedih, nenek zaya udah tenang di atas sana nenek zaya pasti gak suka liat zaya nangis" ucap al sambil mengelus pundak ku,

"al..... Hiks Kenapa nenek pergi.... Hiks Aku kan hiks masih mau sama nenek hiks" Ucap ku lirih masih menangis dengan terisak,

"nenek zaya gak pergi... Nenek zaya selalu ada di dekat zaya, nenek zaya bakal selalu melindungi zaya, udah ya jangan nangis lagi... " jawab al menghapus air mata ku.

...

2 hari setelah kepergian nenek Aku menjadi lebih pendiam, rasanya hampa tak ada nenek di sisi ku, tak ada yang menunggu ku pulang mengaji, tak ada yang mengajak ku ke sawah, tak ada masakan nenek lagi, dan suara nenek yang selalu berkata

Flashback on

"Zaya cantik... Banget, nenek sayang banget sama zaya" ucap nenek lalu mengecup kening zaya,

"Zaya juga saaayaaang banget sama nenek.... " jawab zaya mencium pipi nenek.

Flashback off

Air mata keluar tanpa ku sadari, dengan cepat ku usap air mata yang membasahi pipi ku, sekarang Aku tinggal dengan keluarga al, karna mereka sendiri yang ingin merawat ku, Aku menerima nya karna kalau bukan dengan mereka dengan siapa lagi Aku akan tinggal, sedangkan rumah nenek ku di biarkan saja untuk kenang-kenangan,

sebelumnya para warga berencana akan merobohkan rumah nenek ku lalu akan mengganti nya dengan lahan persawahan, tapi aku tidak menyetujui nya, karna itu mereka menggagalkan rencananya, sekarang aku hidup bahagia, hanya kekurangan seseorang.

Terkadang aku menanam padi di sawah milik nenek ku, aku di ajari dengan teman nenek ku yang bernama nek wati, dia juga memiliki persawahan oleh karna itu dia memiliki pengalaman

Aku baru tau bahwa menanam padi tak semudah yang ku kira, karna cukup sulit dan membuat badan ku lelah terutama bagian pinggang.

=============================

"Al....Zaya... Ayo makan" panggil ibu al bernama Diana,

"iya bunn" jawab ku dan al bersamaan, Aku memanggil nya dengan sebutan bunda dan ayah al (Dirga) Aku memanggilnya dengan sebutan ayah,Aku menuju dapur dengan al bersamaan karna kami baru saja selesai bermain di luar,

"Bersih-bersih dulu sana baru makan, kotor banget tangan kalian" ucap bunda menasehati kami,

"iya bunda" ucap ku dan al bersamaan

Selesai bersih-bersih Aku dan al segera makan, dan kami tentu saja di depan sambil menonton kartun upin dan ipin,

"zaya mau jadi apa? Al jadi mail biar bisa jualan" ucap al sambil memakan nasi dengan lauk sop ayam,

"Zaya mau jadi susanti, soalnya susanti cantik kayak zaya" jawab ku tersenyum, al mengangguk lalu kami melanjutkan makan

Selesai makan Aku dan al menonton TV hingga kami tertidur.

==============================

Kami selalu bersama hingga kami juga satu sekolah ketika sd sampai smp

Takdir Ku Menjadi Istri Gus [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang