"Eh zay! " panggil nayla membuat zaya menoleh,
"Temenin ke warung yuk, mau beli roti" nayla menaik-turunkan alis nya membuat zaya mengerti maksud teman nya itu,
"Yaudah ayo" Terima zaya berjalan di samping nayla,
"Kamu lagi ekhem" tanya zaya menatap nayla,
"Iya, tapi roti aku habis lupa buat beli nya hehehehe" nayla tersenyum cengir kuda membuat gigi rapi nya terlihat,
"Kamu belum dapet zay? " tanya nayla membuat zaya menggeleng,
"Mungkin bentar lagi, jadi aku juga mau beli deh" jawab zaya hingga tanpa sadar mereka sudah sampai di warung,
"Bi, mau beli roti, tapi yang besar ya bi" nayla berbisik pada bi fitri,
"Berapa? " tanya bi fitri, nayla membuat dua jari lalu bi fitri segera mengambil roti dan memasukkan nya ke dalam plastik warna hitam,
Untuk barang seperti itu bi fitri memang sudah sedia plastik hitam.
"Berapa bi? " tanya zaya,
"Tiga puluh lima ribu ndok" jawab bi fitri lalu zaya mengeluarkan uang 20 rb 2 lembar,
"Nih ndok kembalian nya" bi fitri memberi zaya uang 5 rb,
"Makasih ya bi, kalau gitu kami balik dulu ke asrama assalamu'alaikum" zaya berjalan menuju nayla yang sudah menunggu nya.
...
"Kalian dari mana?" tanya tari melihat teman nya baru masuk asrama,
"Beli roti" jawab nayla membuat tari mengangguk,
"Kalian udah siap hafalan? " tanya feli yang sedang menghafal,
"Udah" jawab zaya lalu meletakkan roti nya di lemari tapi di sembunyikan di balik baju-baju,
"Kamu?" tanya zaya ikut duduk di lantai dengan teman-temannya,
"Belum... " jawab feli lemas,
"Gapapa, hamasah feli!" zaya melepas cadar nya lalu merebahkan diri di lantai tepat samping feli.
===========================
Esok paginya...
"Yaudah aku keluar bentar ya" pamit zaya karna mendapat ia di panggil ke ndalem,
"Iya, Hati-hati ya" jawab feli di angguki zaya, lalu keluar dan menutup pintu dengan pelan,
"Ekhem! " deheman seseorang membuat zaya menoleh ke belakang,
"Eh, iya? " tanya zaya menatap luna
PLAK!
PLAK!
"LO YA! gara-gara lo gue di hukum tau gak?!" Bentak luna lalu menarik jilbab yang di kenakan zaya,
"Jangan di tarik!" pekik zaya mencoba melepas tarikan luna,
Luna melihat ustazah yang hendak datang di belakang zaya,
"Aduh! Kamu kok gitu sih zaya..." Rintih luna berpura-pura jatuh, membuat ustazah menghampiri mereka,
"Loh kenapa ini? Zaya kamu kenapa dorong luna!?" Tanya ustazah menunjuk zaya dengan telunjuk nya,
"Enggak ustazah... Dia jatuh sendiri" ujar zaya mencoba membela dirinya,
"Gak usah bohong kamu! " ustazah membantu luna untuk berdiri lalu menarik tangan zaya paksa,
"Ustazah, jangan tarik! Sakit... " rintih zaya karna pergelangan tangan nya masih belum sembuh secara sempurna,
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Ku Menjadi Istri Gus [END✔]
Random[❗WAJIB FOLLOW ❗] [❗JANLUP VOTE❗] [❗GK BUTUH PEMBACA YG SUKA PROTES❗] [❗JANGAN PLAGIAT❗] [❗TYPO BERTEBARAN❗] "Aku memang saudara angkat mu tapi bukan berarti aku tak bisa memiliki mu" ~ al "Jika memang berjodoh pasti...