Di culik🍁

274 19 0
                                    

Di sisi lain

Zaydan dan yang lain masih mencari keberadaan zaya,

Khawatir? Tentu saja

Zaydan tak henti-henti nya berdoa dalam hati agar istri nya di beri perlindungan oleh allah,

Sedangkan di sisi zaya...

"Makan dulu ya manis" ucap ustadz ali yang sudah siap dengan sesendok nasi dan lauk dan tangan lain nya memegang piring,

"Enggak ustadz, saya tidak lapar" jawab zaya enggak menatap ustadz ali,

"Yasudah kamu mau makan apa biar saya beliin" tawar ustadz ali membuat zaya berpikir sejenak,

"Saya pengen sate deh ustadz" pinta zaya di angguki ustadz ali,

"Yasudah saya beli sate dulu, assalamu'alaikum" pamit ustadz ali meninggalkan zaya sendiri di kamar,

Setelah mendengar suara mobil yang menjauh zaya segera bangkit dari kasur dan beranjak menuju dapur untuk mengambil sebuah pisau, lalu pergi ke jendela kamar

"Bagus! Sekarang aku harus kabur dari sini" gumam nya lalu keluar melewati jendela

Zaya berlari meninggalkan rumah itu dengan sebuah pisau yang di genggam nya,

Setelah cukup jauh berlari zaya melihat ada sebuah warung, ia memutuskan untuk pergi ke warung itu,

Zaya mengatur nafas nya karna terlalu lelah berlari,

"Loh neng, dari mana, eh duduk dulu" tawar pemilik warung

"Tolong saya Buu" ucap zaya menatap ibu yang sedang duduk di samping nya

"Oke oke, minta tolong apa? " tanya ibu itu mengelus pundak zaya,

"Saya di culik sama seseorang, saya minta tolong pinjam hape ibu biar telpon suami saya" ucap zaya dengan segera ibu itu memberikan handphone nya,

"Halo? Ini siapa? " terdengar suara gus zaydan di sana,

"Assalamu'alaikum kak, ini zaya"

"Ya allahh!!!! Sayangg kamu di mana" tanya zaydan

"Tolong zaya kak, sekarang zaya ada di jalan 'pak sumanto' nomor 45,di warung kak, kakak cepet kesini zaya takut"

"Iya sayang kakak kesitu sekarang, kamu tunggu kakak ya"

"Iya kak"

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

TUT!

Zaya mematikan telpon lalu memberikan handphone kepada ibu itu kembali,

"Neng mau minum? " tawar ibu itu,

"Enggak buk, soalnya saya gak punya duit" jawab zaya, memang sekarang zaya tak memiliki uang sepeserpun

"Gapapa neng gratis, makan juga ya" tawar ibu itu membuat zaya menjadi tak enak,

"Eh gausah buuu, gapapa saya nunggu suami saja aja" tolak zaya tak enak

"Udah gapapa" ucap Ibu itu lalu bernama menuju dapur nya untuk membuat kan zaya makanan dan minum.

...

"SAYANG! " pekik zaydan yang baru sampai lalu segera memeluk zaya dengan erat,

"Hiks hiks hiks" isak tangis zaydan yang dapat di dengar zaya,

"Kak kok nangis? " ucap zaya mengusap air mata zaydan yang membasahi pipi nya,

"Kakak khawatir sama kamu... Kamu kemana aja" jawab zaydan menambah erat pelukan mereka,

Takdir Ku Menjadi Istri Gus [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang