Setelah 2 hari di rumah sakit zaya di perbolehkan untuk pulang tapi tetap di beri resep obat dari dokter,
"Kak singgah dulu aja, shalat dzuhur bentar lagi azan" ucap zaya menganggap bahu kiri zaydan yang sedang menyetir
"Iya sayang..." zaydan membelokkan mobil ke arah kiri memarkirkan mobil nya di pekarangan masjid yang sudah ada beberapa mobil lain,
"Yaudah yuk turun" zaydan membuka sabuk pengaman zaya dan diri nya,
Zaya mengambil mukenah nya dan tas,Zaya turun di ikuti dengan zaydan
"Zaya wudhu dulu ya kak" pamit zaya di angguki zaydan
Setelah berwudhu zaya masuk ke masjid duduk di samping seseorang yang sudah siap dengan mukenah nya,
Zaya menoleh ke kanan tersenyum kepada orang itu, walaupun zaya memakai cadar tapi ketika senyum mata nya sedikit menyipit,
Setelah memakai mukenah nya zaya mengambil tasbih digital nya di dalam tas lalu berdzikir sembari menunggu azan
"Ma sya allah..." gumam orang di kanan zaya membuat zaya menoleh
"Ibu mau?" tanya zaya membuat ibu itu bingung
"Mau apa mbak?" tanya nya
"Tasbih digital" jawab zaya
"Eh gausah mbak" tolak ibu
"Gapapa bu, nih" zaya menyodorkan sebuah tasbih digital berwarna biru kepada ibu itu,
"Makasih ya mbak" ibu itu menerima dengan senang hati
"Iya bu sama-sama" jawab zaya kembali menatap ke depan
Ibu itu mulai ikut berdzikir dengan ibu jari nya yang memencet tombol di tasbih digital.
============================
Setelah selesai shalat dzuhur zaya tak langsung keluar masjid melainkan ikut berdoa hingga akhir,
Zaya keluar dari masjid setelah selesai doa, melihat zaydan yang sedang berdiri di taman pekarangan masjid
Zaya menghampiri zaydan "Maaf ya kak, lama nunggu nya? " tanya zaya
"Engga kok... Kakak juga baru keluar" jawab zaydan mengelus puncak kepala zaya
"Sebenarnya lama sih.. " batin zaydan tersenyum kikuk,
"Yaudah yuk masuk mobil" zaydan menggandeng lengan istri nya
"Kak" panggil zaya
"Apa sayang...?" zaydan bertanya lembut
"Pengen bakso..." pinta zaya
"Yaudah nanti di jalan beli ya" ujar zaydan menatap gemas istri nya
Zaya tak hanya membeli bakso untuk diri nya tapi juga membeli untuk umi, abi dan teman-temannya,
"Kakak gak mau? " tanya zaya
"Enggak... Kakak beli mie ayam, hehe" jawab zaydan tersenyum kuda menampakkan gigi putih yang berderet rapi
"Iya deh"
...
"Assalamu'alaikum" ucap zaya duduk di samping umi
"Wa'alaikumussalam... Apa nih?" tanya umi melihat banyak bungkus bakso
"Ini untuk umi sama abi" jawab zaya meletakkan bakso di meja,
"Wahh!! Makasih ya, pas banget abi lagi kepengen yang berkuah" sahut abi berbinar menatap bakso yang masih panas
"Iya bi sama-sama, mau makan sekarang? " tanya zaya melihat umi
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Ku Menjadi Istri Gus [END✔]
Random[❗WAJIB FOLLOW ❗] [❗JANLUP VOTE❗] [❗GK BUTUH PEMBACA YG SUKA PROTES❗] [❗JANGAN PLAGIAT❗] [❗TYPO BERTEBARAN❗] "Aku memang saudara angkat mu tapi bukan berarti aku tak bisa memiliki mu" ~ al "Jika memang berjodoh pasti...