Zaydan cemburu 🍁

212 15 0
                                    

"Zaya! " panggil zaydan dan sedikit berteriak, membuat zaya menoleh lalu menghampiri suami nya,

"Kenapa gus? " tanya zaya dan menunduk kan kepala nya,

"Ikut saya" ujar zaydan menarik tangan zaya menuju rumah mereka,

Ceklek!

"Duduk" pinta zaydan di-angguki zaya,

"Hebat ya" ucap zaydan dan tiba-tiba membuat zaya heran,

"Hebat apa kak? " tanya zaya tak tau apa maksud suami nya itu,

"Kamu pikir kakak gak tau? Kamu di kasih kotak kecil sama adri,trus di kasir paper bag sama ustadz ali"

"Iya zaya memang di kasih" jawab zaya jujur,

"Tuh kannn!!! Huaaaaa!! " pekik zaydan menangis sambil menghentakkan kaki nya di lantai,

"Loh kenapa kak? " tanya zya menghampiri zaydan lalu memeluk nya erat,

"K-kamu hiks kenapa hiks d-diterima..... Hiks hiks" ucap zaydan dengan isak tangis nya,

"Hadiah nya gak zaya Terima kok kak" jawab zaya membuat zaydan menatap nya intens,

"Bener? " tanya zaydan memastikan

"Iya kakak sayang... " jawab zaya,

"Trus hadiah nya kamu buang? " tanya zaydan lagi

"Enggak, tapi kasih ke temen karna kalau di buang sayang dongg" jawab zaya di angguki zaydan

Zaya mengusap pipi zaydan yang sudah basah karna air mata nya,

"Kakak kok cengen sih" ejek zaya membuat zaydan mengerucut kan bibir nya,

"Imut banget suami zaya" gemas zaya mencubit pipi suami nya lalu mengecup kedua mata nya,

"Kakak kayak gini kan sama kamu aja" ujar zaydan

"Iya dehhh"

...

Hari ini adalah giliran piket kamar. Asrama zaya, tari dan zaya akan pergi ke pasar, sedangkan nayla dan feli akan membantu umi di dapur,

"Nih daftar belanjaan nya ya nak" ucap umi memberikan secarik kertas yang sudah tertulis bahan-bahan untuk masak,

"Iya umi, kalau gitu zaya sama tari pergi dulu ya, assalamu'alaikum" ucap zaya mengambil kertas itu lalu mencium punggung tangan umi nya

"Wa'alaikumussalam" jawab umi,

"Pak! " pekik tari menghentikan sebuah angkot lalu kedua nya masuk

"Mana neng? " tanya supir angkot

"Pasar pak" jawab tari dia ngguki pak supir lalu menjalankan angkot nya,

"Berapa pak? " tanya tari yang hendak turun karna sudah sampai di tujuan mereka,

"Sepuluh rebu aja neng" jawab supir angkot lalu tari mengeluarkan uang sepuluh ribu dan memberikan nya pada supir angkot,

"Suwon yo neng" ucap pak supir di angguki tari lalu turun di ikuti zaya,

"Kita beli bumbu dulu aja, soalnya biasanya yang beli bumbu rame"

"Yaudah ayo"

Setelah membeli bumbu mereka membeli sayur mayur,

"Berapa pak? " tanya zaya

"Lima belas ribu dek" jawab penjual sayur, zaya lekas membayar sayur nya

"Dah yuk balik" ajak tari di angguki zaya,

Takdir Ku Menjadi Istri Gus [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang