Hari ini zaya sudah di perbolehkan untuk ke sekolah walaupun ada sedikit kendala,
"Kamu hati-hati ya" ucap ayah mengelus puncak kepala zaya,
"Ai ai kapten" jawab zaya sembari hormat pada ayah nya,
Flashback on
"Plis... Boleh ya ya ya" mohon zaya pada ayah nya,
"Enggak aya kamu harus istirahat di rumah" tolak ayah membuat zaya mengerucutkan bibir nya,
"Tapi aya bosen di rumah terus yahh" ujar aya menggoyang kan lengan ayah nya,
"Gimana kalau zaya ketinggalan pelajaran, gimana kalau zaya jadi bodoh, gimana kalau zaya jadi pemalas karna keenakan di rumah, gimana kalau za--"
"Yaudah iya iya" potong ayah yang malas mendengar ocehan anak nya,
"Yeyyy makasih ayah" ucap zaya kegirangan lalu mencium pipi ayah nya,
Flashback of
"Yaudah kalau gitu zaya berangkat dulu ya, assalamu'alaikum" zaya mencium punggung tangan kedua orang tua nya,
"Wa'alaikumussalam" jawab ayah dan bunda,
Zaya menuju mobil Alphard nya, di dalam sudah ada Deva yang menunggu,
Sepertinya al tidak senang dengan keputusan ayah nya untuk zaya, ia menahan api cemburu melihat zaya berdua di mobil bersama Deva, ia memilih naik motor di banding mobil,
"Cih! Modus banget jadi bodyguard!" batin al lalu mulai pergi keluar dari pekarangan rumah,
...
"Abang nunggu di mobil kan?" tanya zaya di angguki Deva,
"Yaudah kalau gitu zaya ke kelas ya" ucap zaya yang hendak keluar mobil,
"Iya, kalau ada apa-apa pakai tolki-tolki ya" peringat Deva,
Ya, zaya di beri tolki-tolki oleh ayah nya yang sudah terhubung dengan tolki-tolki milik Deva agar jika terjadi sesuatu ia bisa langsung menghubungi Deva,
(Tolki-tolki gk sihhh nama nya? Saya juga gk tauuu😭)
"Siap" jawab zaya lalu menutup pintu,
Di jalan menuju kelas zaya menjadi perhatian seluruh murid yang melihat nya,
"Eh itu bukannya yang di buly itu?"
"Iya iya, gue jadi kepo yang buly dia kira-kira siapa ya?"
"Sama gue juga kepo, kalau emak gue tau soal berita pembulyan ini pasti greget dia"
"Kalau ketemu sama yang buly pengen gue pites sampe penyet"
"Bener, karna berita pembulyan itu reputasi sekolah kita jadi buruk dimata sekolah lain"
Begitulah bisikan para murid yang melihat zaya, sedangkan zaya hanya acuh tak peduli,
Di Koridor tiba-tiba ketiga orang yang membully nya menghalangi jalan,
"Heh caper!" ucap dela melipatkan kedua tangan nya di dada, menatap nyalang pada zaya
"Tumben gak bareng si al?" tanya dela melihat zaya sendirian,
"Ouhhh... Gue tau, pasti si al udah putusin lu kan, makanya lu gak bisa caper lagi sama al" sahut mayang di angguki dela,
"Lagi pula mana mau al sama modelan kayak lu, dih! Sok cakep" lanjut mayang,
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Ku Menjadi Istri Gus [END✔]
Random[❗WAJIB FOLLOW ❗] [❗JANLUP VOTE❗] [❗GK BUTUH PEMBACA YG SUKA PROTES❗] [❗JANGAN PLAGIAT❗] [❗TYPO BERTEBARAN❗] "Aku memang saudara angkat mu tapi bukan berarti aku tak bisa memiliki mu" ~ al "Jika memang berjodoh pasti...