Adri! 🍁

259 20 0
                                    

"Kak lepasin dong... Zaya mau ke asrama" pinta zaya yang sedari tadi berusaha menyingkirkan tangan zaydan yang melingkar di pinggang nya,

"Gak mau... " tolak zaydan mendusel-dusel di perut zaya,

"zaya ada kelas kak" tutur zaya menatap zaydan sedih membuat zaydan tak tega,

"Yaudah, semangat belajar ya sayang"

Cup!

Zaydan melepas tangan nya yang melingkar di pinggang zaya lalu zaya pergi meninggalkan zaydan sendiri di kamar,

Tak lupa untuk berpamitan dan menyalami suami nya.

...

"Si caper datang" batin seseorang yang melihat zaya masuk asrama,

"Assalamu'alaikum" ucap zaya

"Walaikumussalam warahmatullah" jawab ketiga nya walaupun ada seseorang yang terpaksa,

"Loh, kalian kok belum siap-siap sekolah? " tanya zaya melihat teman-teman nya yang masih memakai baju biasa,

"Tadi kata ustazah datang sekolah nya jam setengah sembilan" jawab nayla

"Ouh... " zaya ber-oh 'ria' lalu menuju lemari nya untuk menyiapkan buku dan baju sekolah,

"Mandi yuk" ajak tari yang sudah siap,

"Yuk lah, dari pada ngantri" sahut nayla ikut berdiri,

Mereka menuju kamar mandi lalu melihat hanya beberapa santri membuat mereka bersorak gembira

Karna biasanya ada banyak santri yang mengantri untuk mandi membuat mereka harus menunggu giliran,

Mereka mengambil antrian kamar mandi masing-masing,

"Eh zay" sapa seorang santriwati bernama ela yang lumayan akrab dengan zaya,

"Eh, ela kok sendiri, biasanya sama temen? " tanya zaya

"Iya, temen aku pada gak mandi" jawab ela tersenyum

"Eh itu giliran kamu" ujar zaya melihat seseorang yang sudah keluar dari Kamar mandi

"Eh iya, yaudah aku duluan ya" ela memasuki kamar mandi setelah zaya mengangguk.

==============================

"Eh tunggu! Pena zaya gak ada" panik zaya di tengah jalan menuju kelas,

"Duh! Mana pena ku cuman satu" tari mendengus pelan,

"Sama pena ku juga satu" ujar nayla dan feli bersamaan,

"Yaudah kalian duluan aja, zaya mau ngambil pena dulu" zaya berbalik lalu berlari menuju asrama,

Saat mengunci kembali pintu asrama zaya di kejutkan dengan ustazah Ratih yang sudah berada di belakang nya,

"Astagfirullah! " kaget zaya saat berbalik,

"Ngapain kamu masih di sini? " tanya ustazah Ratih tanpa basa-basi

"Saya ngambil pena ustazah soal nya ketinggalan" zaya menunjukkan pena yang di ambil nya,

"Bohong! " bentak ustazah Ratih menatap zaya sinis,

"Beneran ustazah" zaya sudah tau apa yang akan terjadi selanjutnya,

"Pasti di hukum lagi" batin zaya,

"Ikut saya! " ustazah Ratih menyeret paksa zaya menuju lapangan.

...

Sedangkan di kelas teman-teman nya khawatir karena zaya tak kunjung kembali, kecuali seseorang yang senang karna tak melihat zaya,

"Kok zaya lama banget ya" ujar nayla,

Takdir Ku Menjadi Istri Gus [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang