Episode 30

2.1K 223 14
                                    

Sudut pandang Lisa

Sial sial sial !
Kenapa begitu terlambat bagiku mengetahui dia ada di korea dan bahkan di rumahku. Ini benar-benar membuatku frustasi, aku pikir dia tidak akan pernah lagi muncul setelah mengusirku dari rumah. Apa yang membuatnya tiba-tiba datang menggangguku, terlebih Jennie ada di sana. Apakah dia datang karena tahu aku tidak di Korea? Apa itu sengaja seperti 10 tahun yang lalu?

Jisoo melirikku dari kejauhan karena dia menangkap ekspresiku yang gelisah. Rapat ini penting, ini hidup dan mati sahamku di Cina. Aku tidak mungkin pergi dari ruang pertemuan ini begitu saja dan terbang ke Korea, itu akan membuat Jisoo dan petinggi LM marah. Dan jika aku pulang sekarang itu akan memakan waktu.

Seorang pembisnis Cina bertanya padaku apa yang terjadi, mengapa tiba-tiba suasana hatiku berubah. Aku tahu semua tergambar jelas di wajahku, Jisoo datang menghampiriku dan meminta padaku untuk tenang. Meskipun aku tidak tenang.

"Sial." Kataku dengan pelan sambil melirik Jam tanganku. Aku memanggil Jisoo dan berbisik padanya. "Pantau CCTV Apartemenku, dan pastikan Jennie aman di sana." Jisoo mengangguk mengerti.

Dengan rasa dan cemas kami melanjutkan pertemuan pentingku. Aku tidak fokus tapi Jisoo terus mengingatkanku agar fokus pada pertemuan ini atau kerja samanya gagal.

Aku berharap seseorang dapat menolongku atau setidaknya Keluarkan Jennie dari situasi di sana. Dia bukan wanita lemah aku tahu, tapi dia akan merasa terintimidasi saat bertemu Ibuku. Ibuku wanita yang kejam, bahkan sorotan matanya bisa menembus dada hingga terluka dan kata-katanya bagaikan sayatan-sayatan pisau yang tajam ke kulitmu.

Tuhan biarkan hidupku dan Jennie damai. Aku hanya ingin bersamanya, aku tidak menyakiti hati siapapun, dan membuat orang lain terluka tapi mengapa bersama Jennie rasanya sungguh sulit.

"Tidak ada yang aneh, mereka hanya berdiri di sana. CCTV mu terlalu jauh untuk mendengar obrolan mereka." Jisoo mengikuti langkahku saat kami keluar daro restoran Cina. Aku mengambil tablet dari tangan Jisoo dan memperhatikan semua yang terjadi di Apartemenku. Ibuku terlihat tenang karena memang seperti itu caranya melukai hati seseorang. Sedangkan Jennie terlihat gugup, takut dan menunduk.

"Pernerbangan pertama jam berapa?"

"4 Jam lagi, itu tidak memungkinkan untuk kembali dengan cepat."

Aku menggeram dan menggigit bibirku dalam-dalam.

"Hubungin Clio."

"Kau yakin?"

"Apa aku terlihat bercanda?"

"Butuh waktu untuk sampai ke sini." Jisoo mengerutkan keningnya.

"Lebih menghemat waktu dari pada menunggu penerbangan berikutnya."

Jisoo terlihat frustasi dengan tingkahku, dia menatapku tajam dan mencoba meyakinkanku kembali untuk meminta Pilot pribadiku datang membawa pesawat pribadi ke Cina. "Kau benar-benar gila karena Jennie." Katanya dengan marah. "Biarkan dia menyelesaikannya tanpa ikut campur tanganmu, jika dia benar mencintaimu dia akan bertahan meksipun Ibumu menusuknya."

"Dia Liliyan Manoban Jisoo! Kau tahu seperti apa dia." Suaraku meninggi membuat Jisoo kehabisan cara. "Dia bisa melakukan apapun demi ambisinya."

"Dan kau lupa bahwa Jennie bukan lagi Mahasiswa yang mudah terintimidasi Lisa. Dia seorang wanita yang tegas, berpindidikan dan bahkan kejam dalam dunia hukum. Kau lupa dia bahkan memenjarakan Ayah dan suaminya?"

Sial, dia benar.
Aku bahkan lupa 10 Tahun telah berlalu dan aku masih berpikir Jennie hanya seorang gadis lemah yang datang ke Inggris untuk bunuh diri.

STORIES FROM THE SKY [JENLISA] COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang