"Sayang maafkan aku...itu kesalahan." Kai bersujut di kaki Jennie dengan wajah dan ke adaan yang berantakan. Dengan tangan memohon suami Jennie itu menjelaskan bahwa wanita yang bersamanya saat itu adalah sebuah ke-hilafan. Namun Jennie bukanlah wanita yang bodoh, dia duduk di kursi yang di hadapannya ada sebotol wine dan gelas kaca. Dia meneguk winenya, tangan sebelahnya terlipat di bawah dada, senyumannya muncul.
"Aku akan mempersiapkan surat cerai kita." Katanya dengan tenang. Tapi Kai tidak terima dengan keputusan sepihak Jennie, dia berdiri mengacak rambutnya pertanda dia frustasi. Apa yang bisa Kai lakukan ketika Jennie meminta cerai.
"Jennie, dengarkan aku...ini tidak seperti dugaanmu. Aku dan Somi hanya-"
"Jadi namanya Somi?" Jennie tertawa hampir tanpa humor. Dia merekatkan jubah piama sutranya lebih erat, membiarkan bahunya tertutup rapat. "Asisten Jaksa barumu?"
Kai memijat batang hidungnya dengan keras, memikirkan ribuan alasan agar pernyataannya dapat dipercaya Jennie. "Aku tidak akan bercerai denganmu."
"Permudah saja Kai. Jika kau berkerja sama maka semua akan selesai dengan damai." Ucap Jennie meninggalkan Kai yang masih berdiri di sana. "Tinggalkan kamar hotel ini" Lanjut Jennie memasuki kamarnya dan mengunci pintu.
Jennie berbaring di atas tempat tidur sambil memikirkan banyak hal yang akan terjadi mulai besok. Dia harus merelakan reputasi keluarga bahagianya dengan Kai selesai, dan kehilangan reputasi sebagai Pengacara terbaik karena kasus perselingkuhan suaminya. Jennie akan mulai sibuk dengan banyak berita prihal ini, Kai termasuk salah satu Jaksa yang jujur di Korea tapi mungkin reputasinya juga akan jatuh. Itulah mengapa dia meminta pada Suaminya agar melakukan perpisahan dengan damai tanpa kebisingan.
Saat Jennie memejamkan matanya, tiba-tiba pikirannya teringat pada kejadian tadi pagi saat Lisa muncul secara mendadak dan menutup pintu Jennie.
"Jangan Lihat."
Jennie berpikir bagaimana Lisa bisa tahu apa yang terjadi di dalam sana? Apa yang dia lakukan di kantor kejaksaan?
Tidak ingin menambah beban pikirannya, Jennie memejamkan matanya untuk istirahat.
Saat Jennie memilih untuk istirahat, Lisa memilih untuk tetap terjaga di ruangan Kantor Pribadinya yang ada di Apartemen mewah miliknya. Dia terus bekerja untuk menghasilkan uang dan menimbun kekayaannya tanpa henti.
"Dia menerima tawaranmu?" Tanya Lisa saat teleponnya tersambung dengan seseorang.
"Bagus...pastikan dia mendapatkan yang terbaik." Lanjut Lisa sebelum memutuskan panggilannya. Lisa menutup semua lembar kerjaannya dan bersandar pada kursi kerja, sambil memijat pelipis matanya dia mengingat kenangan di masalalu.
10 Tahun yang lalu ....
Ada seorang remaja sedang duduk di pinggir tebing tinggi di pegunungan indah di Inggris. Dia menjuntaikan kakinya ke bawah, di bawah sana tumbuh subur pepohonan hutan yang menakutkan, tapi bagi remaja tersebut tidak ada rasa takut sedikitpun saat kakinya terjuntai. Rambutnya tergerai berantakan, pilu keringat membasahi baju parasut Nike olahraganya. Pandangan remaja itu lurus ke arah langit tepat di depannya, sorotan matanya terlihat menyedihkan bahka air matanya jatuh bercucuran.
Remaja itu berdiri dan kakinya hampir di ujung tebing. Angin sejuk yang kencang menggoyangkan tubuhnya yang lemah, dia berdiri hampir tegak tapi terlalu lemah untuk berdiri sempurna. Matanya masih menyorotkan kesedihan, dia memandang langit sejenak lalu memandang ke dasar tebing cukup lama. Dia berpikir mungkin akan lebih baik pergi jika bertahan begitu menyakitkan.
Angin yang kencang mulai membuat remaja itu terjatuh, dia hampir terpeleset untung saja seseorang menarik penutup topi jaket parasutnya sehingga remaja itu terjatuh kebelakang dan menindih seseorang yang menolongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORIES FROM THE SKY [JENLISA] COMPLETE
FanficJennie memiliki Suami yang kaya, tampan dan baik hati. Hampir seluruh populasi manusia di bumi mengirikannya, hidup mereka bahagia seperti di dongeng tapi apa yang terjadi ketika ternyata kehidupan rumah tangganya tidak seperti yang dunia kira? Hidu...