10 Tahun yang Lalu...
Lisa berlari sekuat yang dia bisa, tangannya dengan cepat meraih tangan Jennie saat wanita itu hampir saja di tabrak mobil dengan kekuatan penuh. Mobi sedan hitam menepi dengan decik dan hampir menabrak beton pembatas jalan. Pria berkulit hitam keluar sambil membentak Jennie yang di peluk Lisa dengan mata penuh ketakutan.
"Ada apa denganmu Jen!" Lisa menarik bahu Jennie, menatap wanita itu dengan rasa marah dan khawatir yang bercampur. Rasanya dunia berhenti seketika saat dia melihat Jennie berhenti di tengah jalan yang penuh dengan mobil berlalu lintas. "Kau gila? Kau ingin mati? Sadarlah !" Lisa mengguncang bahu Jennie, sedangkan wanita itu hanya diam dengan tatapan kosong.
"Aku ingin mati Lisa. Aku tidak ingin hidup..." Suara Jennie bergetar hebat, bahunya juga ikut bergetar saat ia menjatuhkan keningnya ke bahu lebar Lisa. "Ibuku meninggalkanku, dia tidak menyayangiku..." Lanjutnya penuh kesediha.
"Siapa yang mengatakan itu padamu?"
"Ayahku...dia bilang Ibuku selingkuh."
Lisa memeluk erat tubuh mungil Jennie dengan hangat, sekali lagi..Lisa tidak tahu apa yang terjadi pada keluarga Jennie. Tapi sebisa mungkin Lisa akan selalu ada untuk wanita itu.
....
Jennie masuk ke dalam kamar hotelnya dengan suasana hati yang sedih, mungkin perkataan-perkataan Chaeyoung mengganggu pikirannya. Semua hal termasuk bagaimana Lisa membantu menutup berita tentang rumah tangganya.
Saat Jennie membuka pintu dia menemukan sebuah amplop merah yang terletak di dalam hotelnya di lantai tepat di depan pintu masuknya. Amplop itu dengan sengaja di selipkan dari celah pintu. Jennie mengambilnya dan membuka, sebuah pesan misterius tertulis.
"Sabarlah sedikit lagi, kau akan merasakan yang kami rasakan."
Kening Jennie berkerut membacanya, dia tidak memahami sama sekali isi dari surat itu. Dia pikir seseorang salah meletakkan surat jadi Jennie membuang surat itu ke dalam tempat sampah.
Dengan perasaan yang bercampur, pikiran yang kusut Jennie membanting dirinya ke atas sofa dengan tengkurep. Dia membiarkan satu tangannya tergantung dan rambutnya berantakan menutupi seluruh wajah. Matanya terpejam, tapi suara isak tangis mulai terdengar.
Hatinya hacur, bagaimana bisa dia menjalani hari yang buruk dengan seorang diri. Meski dia punya Ayah, tapi setelah bertahun-tahun Ayahnya bukanlah tempat ia pulang. Sedangkan Chaeyoung bukan orang yang tepat untuk berbago meskipin dia teman yang baik.
Jennie memeluk dirinya dengan erat, dia menangis dengan kebisuan. Rasa sesak di dadanya seperti hantaman batu besar.
Dengan sisa tenaga yang ada, Jennie berjalan keluar kamar menuju lantai paling atas.
....
Lisa duduk termenung di dalam mobil yang terparkir di depan gedung hotel Jennie dengan hati yang gelisah, matanya kosong memandang ke depan, tapi pikirannya kalut dengan ribuan pertanyaan.
"Apa yang harus kau lakukan Lisa..." Dia berkata pada dirinya sendiri, sejauh ini dia masih belum bisa membaca pikiran Jennie tentang kegaduhan Rumah Tangganya. "Wanita itu terlalu tenang." Ucapnya sambil memejamkan matanya.
Lisa turun dari mobilnya untuk menyalakan sebatang rokok, rasa dingin dari angin membuatnya sedikit bisa fokus. Asap yang di hasilkannya membuat pikirannya tenang, bibirnya sedikit tersenyum. Mata besarnya berbinar menatap langit, "Setidaknya dia terlihat baik-baik saja." Katanya dengan percaya diri.
Saat Lisa dengan tenang menghisap nikotinnya tiba-tiba seseorang berteriak. "Ya Tuhan, itu sangat berbahaya." Ucap wanita berambut pendek sambil menunjuk ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORIES FROM THE SKY [JENLISA] COMPLETE
FanfictionJennie memiliki Suami yang kaya, tampan dan baik hati. Hampir seluruh populasi manusia di bumi mengirikannya, hidup mereka bahagia seperti di dongeng tapi apa yang terjadi ketika ternyata kehidupan rumah tangganya tidak seperti yang dunia kira? Hidu...